Kinerja Asuransi Jiwa Premi Kuartal I 2020 Turun 4,9 Persen

Minggu, 28 Juni 2020 19:01 WIB

Ilustrasi keluarga bahagia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menjelaskan bahwa industri asuransi jiwa mengalami penurunan kinerja pada kuartal pertama tahun ini. Sejumlah indikator membukukan catatan negatif.

"Sulit untuk melakukan proyeksi [kinerja industri asuransi jiwa sepanjang 2020]. Yang jelas 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan," ujar Budi kepada Bisnis, Jumat 26 Juni 2020.

Berdasarkan catatan AAJI, industri asuransi jiwa membukukan premi Rp44,1 triliun pada kuartal I/2020. Jumlah tersebut menurun 4,9 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan capaian premi Rp46,4 triliun pada kuartal I/2019.

Total premi bisnis baru pada kuartal I/2020 tercatat sebesar Rp25,9 triliun atau turun hingga 8,3 persen (yoy) dari kuartal I/2019 senilai Rp28,2 triliun. Adapun, premi lanjutan pada kuartal I/2020 senilai Rp18,18 triliun naik 0,3 persen (yoy) dari kuartal I/2020 senilai Rp18,13 triliun.

Hasil investasi asuransi jiwa pada awal tahun ini tercatat anjlok. Pada kuartal I/2020, industri membukukan hasil investasi negatif Rp47,05 triliun, berbalik rugi dari kuartal I/2019 dengan hasil investasi Rp13,41 triliun.

Advertising
Advertising

Selain itu, total aset industri pun mengalami penurunan 5 persen (yoy) senilai Rp509,6 triliun pada kuartal I/2020, turun dari Rp536,7 triliun pada kuartal I/2019.

Budi menjelaskan bahwa meskipun pandemi Covid-19 terjadi beberapa pekan di penghujung kuartal I/2020, dampaknya begitu terasa bagi industri. Hal tersebut membuat AAJI memperkirakan bahwa penurunan kinerja bisa terjadi hingga akhir tahun ini.

Budi menjelaskan bahwa perlambatan kinerja terjadi di seluruh lapisan industri. Hal tersebut membuat perusahaan-perusahaan asuransi jiwa harus menyiapkan strategi yang matang agar bisa menjaga dan mengoptimalkan bisnis pada masa pandemi ini.

"Dampak pandemi ini hampir ke semua anggota AAJI, tidak memandang size perusahaannya," ujar Budi.

Meskipun begitu, dia menilai bahwa pandemi cukup memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap pentingnya perlindungan diri. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya jumlah tertanggung asuransi, meskipun perolehan preminya menurun.

AAJI mencatat jumlah tertanggung asuransi jiwa pada kuartal I/2020 mencapai 63,97 juta orang. Jumlah tersebut meningkat hingga 20,3 persen (yoy) dibandingkan dengan kuartal I/2019 sebanyak 53,17 juta orang.

Pertumbuhan itu ditopang oleh melesatnya jumlah tertanggung asuransi kumpulan yang mencapai 46,5 juta orang pada kuartal I/2020, naik 30,2 persen (yoy) dari 35,74 juta orang pada kuartal I/2019. Adapun, jumlah tertanggung perorangan tumbuh 0,1 persen (yoy) pada kuartal I/2020 sebanyak 17,45 juta orang.

Meskipun jumlah tertanggung meningkat, pertumbuhan total polis hanya tercatat sebesar 0,1 persen (yoy), yakni 17,08 juta polis pada kuartal I/2020 atau naik dari 17,06 juta polis pada kuartal I/2019.

Jumlah polis asuransi jiwa kumpulan bahkan turun 13,2 persen (yoy) sebanyak 672.667 polis pada kuartal I/2020, dari 774.824 polis pada periode sebelumnya.

"Meskipun jumlah tertanggung dan uang pertanggungan meningkat, angka total polis kumpulan mengalami penurunan. Ini mengindikasikan bahwa pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia mulai melambat, akibatnya terjadi penurunan kepemilikan polis baru dari sektor korporasi," ujar Budi.

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

8 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

13 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

15 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

15 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

21 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

26 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

30 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

33 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya