Cerita Mitra Bisnis Soal Gojek Putuskan Tutup Permanen Golife

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 27 Juni 2020 06:37 WIB

Ilustrasi Go-Massage. Gojek

TEMPO.CO, Jakarta -Ninuk Suryani, B&D Manager Kamaratih Totok Perut di Pejaten Raya Komplek Depdikbud Jakarta Selatan, mengatakan bisnisnya termasuk yang terimbas penutupan GoLife. Jika GoLife tutup seperti yang diumumkan Gojek, pendapatan Ninuk diperkirakan turun 30 persen.

"Investasi kami saat bergabung hanya menyiapkan peralatan kerja sesuai dgn SOP yang diberikan GoLife sekitar 50 juta untuk beberapa set peralatan," ceritanya pada Bisnis, Jumat, 26 Juni 2020.

Layanan aplikasi GoLife yang merupakan bagian dari GoJek dipastikan akan tutup permanen alias selamanya pada 27 Juli 2020 mendatang. Pengumuman ini sudah disampaikan pihak manajemen ke seluruh bussiness partner, dan mitra kerja mereka yang selama ini bekerjasama.

Menurut Ninuk, sebelum bergabung dengan GoLife, caranya mendapatkan customer melalui promosi melalui sosmed dan iklan-iklan di media cetak juga google ads.

Ninuk menuturkan, semenjak adanya wabah virus corona, bisnisnya terhenti operasi sejak 9 Maret 2020 dan baru dibuka kembali pada 22 Juni 2020 lalu mengikuti peraturan pemerintah dan terutama untuk menjaga keselamatan bersama.

Saat wabah, otomatis pendapatan berkurang karena banyak orang yang khawatir keluar rumah. Ditambah dengan ditutupnya GoLife, kata dia, tentu saja akan menjadi tantangan lain bagi bisnisnya tersebut.

"Dengan ditutupnya GoLife memang sangat berdampak besar dengan pendapatan kami. Namun kami harus terus berjalan seperti sedia kala saat sebelum bergabung dengan GoLife," ujarnya.

Meski demikian dia mengaku nilai kerugian yang dialami karena penutupan GoLife terlalu tinggi, karena pada dasarnya dia selalu menyiapkan kebutuhan peralatan disesuaikan dengan keadaan. Dia juga menilai kompensasi pelatihan online yang ditawarkan GoLife untuk mitra dan business partner (BP) cukup berguna.

Adapun Yoyoh R. Tambera, pemilik Aleesha Mom Kids and Spa, BP GoLife Jabodetabek yang terletak di Bekasi, mengakui adanya dampak dari penutupan GoLife pada bisnisnya.

Menurutnya, akibat penutupan itu mereka lumayan mendapat kerugian dari sisi investasi barang. Karena untuk bisa mendapat mitra baru, BP harus menyetok perlengkapan agar calon mitra bisa on boarding (bekerja). Jadi banyak tas, seragam, dan matras yang telah berlogo Go Massage yang sudah tidak mungkin lagi dipakai. Dia memprediksi kerugian sekitar 30 juta. Termasuk stok perlengkapan properti mitra.

Dia juga menilai belum tahu apakah kompensasi berupa pelatihan online yang ditawarkan akan berguna. Pasalnya, pelatihan itu belum berjalan pelatihannya.

Tapi menurutnya yang dibutuhkan oleh BP adalah setidaknya GoLife memiliki kebijakan penggantian properti yang sudah mereka siapkan. Karena itu benar-benar sangat merugikan.

Sebagian besar rekan BP, menurutnya, juga kaget dengan kabar itu. Apalagi banyak dari kami mereka yang baru saja order lagi seragam, tas, matras, dan perlengkapan lainnya. Belum lagi untuk mitra yang baru bergabung.

"Properti untuk mitra sudah dikasi tapi mereka belum melunasi 100 persen uang propertinya. Jika sudah tidak bisa digunakan maka mereka minta kembalikan properti dan meminta balik uangnya. Atau pun malah ada mitra yang enggak bisa lagi dihubungi," urainya.

Hal ini, katanya, memperberat beban bisnisnya di tengah pandemi.

Pasalnya, setelah masa pandemi, tepatnya akhir Maret, Go Massage sudah tidak boleh beroperasi sampai waktu yang belum ditentukan saat itu. Pendapatan otomatis hilang 100 persen dari Go Massage. Setelah menunggu, ternyata ada pengumuman bahwa GoLife ditutup, dan keputusannya sudah final tanpa adanya pembahasan sebelumnya.

"Saya juga sangat menyayangkan setelah digantung selama 3 bulan, tiba-tiba mereka tutup. Dan kami tidak berdaya karena sudah tertera di PKS. Seharusnya diajak musyawarah dulu tidak langsung kasih keputusan final," kata dia.

Dia menjelaskan saat bergabung dengan GoLife Maret 2018, awalnya karena dihubungi oleh GoLife dan diminta menjadi partner mereka. Dia menjelaskan saat itu dia tertarik untuk bergabung melihat peluang bisnisnya serta memberdayakan para mitra yang banyaknya tulang punggung keluarga seperti single parents atau pun yang telah kena PHK.

Menurutnya, investasi saat bergabung yang harus dirogoh yakni Rp 50 juta, termasuk untuk kontrak, membangun tim baru, dan pembelian perlengkapan seperti tas, seragam, matras, kain, mangkuk, masker, oil, dan lainnya.

Setelah bergabung, dia mengakui secara pendapatan terus meningkat terutama di tahun pertama. Peningkatan terjadi seiring dengan penambahan jumlah mitra. Meskipun di tahun selanjutnya pertumbuhan pendapatan tidak sekencang di tahun awal.

Kendati demikian masih banyak langganan mereka yang rutin datang bukan karena GoLife. Apalagi, lanjutnya, untuk customer antara Aleesha Spa dan go massage memiliki segmen yang berbeda. Kami lebih memfokuskan diri untuk pelayanan ibu dan anak sedangkan go massage lebih luas dan bisa terima laki-laki.

Seperti dikutip Antara, akibat penutupan layanan GoLife, Gojek memberikan peningkatan keterampilan berupa pelatihan online secara cuma-cuma, dan juga bantuan tunai lewat program solidaritas untuk mitra GoLife aktif yang terdampak penutupan layanan tersebut.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, dalam suratnya kepada mitra GoLife, berharap pelatihan online ini bisa meningkatkan kemampuan dan menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan di masa mendatang, sementara bantuan tunai diberikan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka di masa pandemi saat ini.

BISNIS

Berita terkait

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

11 jam lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

8 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

17 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

33 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

35 hari lalu

Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

Aturan baru perihal perlindungan, jaminan sosial, termasuk THR kepada pengemudi ojek online (ojol) dan kurir baru akan dibahas setelah lebaran.

Baca Selengkapnya

Menghitung Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan, Bisa Capai Puluhan Triliun?

36 hari lalu

Menghitung Jumlah THR Ojol jika Wajib Dibayarkan, Bisa Capai Puluhan Triliun?

Misalnya dengan mengacu pada UMR DKI Jakarta yang Rp5 juta, maka THR untuk 4 juta ojol bisa mencapai Rp20 triliun.

Baca Selengkapnya

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

36 hari lalu

Polemik THR Bagi Ojol, Alasan Grab dan Gojek Tak Berikan THR kepada Driver Ojek Online dan Respons SPAI

Gojek dan Grab menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mitra pengemudinya. Menurutnya, ada insentif lain. Apa tuntutan driver ojol?

Baca Selengkapnya

Heboh THR Driver Ojol dan Kurir: DPR Minta Pemerintah Buat Aturannya tapi Tidak Bisa Berlaku Tahun Ini

37 hari lalu

Heboh THR Driver Ojol dan Kurir: DPR Minta Pemerintah Buat Aturannya tapi Tidak Bisa Berlaku Tahun Ini

DPR mendorong pembuatan aturan terkait perlindungan dan jaminan sosial bagi dirver ojol termasuk THR, Menaker menyanggupinya tapi tidak tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ada Hubungan Kerja Ojol dengan Platform, SPAI: Grab dan Gojek Wajib Bayar THR

39 hari lalu

Ada Hubungan Kerja Ojol dengan Platform, SPAI: Grab dan Gojek Wajib Bayar THR

Ketua SPAI Lily Pujiati menilai pengemudi ojek online atau ojol dan kurir berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya