Tokopedia: Ekosistem Daring Jadi Penopang Ekonomi di New Normal

Reporter

Antara

Selasa, 23 Juni 2020 21:35 WIB

Ilustrasi Tokopedia. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Public Policy& Government Relations Tokopedia Astri Wahyuni menilai ekosistem daring (online) akan menjadi penopang ekonomi di era normal baru atau new normal.

"Sebagian dari konsumen akan memilih platform online untuk belanja. Jadi kami melihat ini juga merupakan perubahan perilaku dari konsumen yang kita harus bisa manfaatkan momentum ini untuk ajak dunia usaha bergabung ke platform online, sehingga permintaan dan penawaran dapat terhubung dengan baik," ujar Astri dalam webinar yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) di Jakarta, Selasa, 23 Juni 2020.

Berdasarkan riset GDP Venture, 30 persen konsumen memilih lebih sering berbelanja secara daring dibandingkan berbelanja ke toko, supermarket, ataupun mall, akibat pandemi Covid-19.

Astri menuturkan, dengan adanya pandemi, hampir tidak ada acara "offline" berlangsung. Sementara banyak sekali pengusaha-pengusaha yang mengandalkan bazar atau acara "offfline" untuk menopang bisnisnya. Oleh karena itu, Tokopedia mengajak komunitas untuk bergabung dan mencoba menyelenggarakan acara secara daring.

"Seperti Jakcloth, ini adalah acara fashion merek lokal. Dengan dibawa ke Tokopedia, pertumbuhan pesanan pada penjual barang/jasa yang terlibat sampai 4,6 kali lipat," kata Astri.

Ada pula Jakarta Sneakers Day yang merupakan salah satu acara tahunan bagi komunitas pecinta sneakers. Dengan masuk ke ekosistem online, terdapat peningkatan penjualan barang sebesar 3,7 kali lipat bagi merchant yang berpartisipasi di acara tersebut.

"Kami melihat pertumbuhan ketika dibawa ke online itu sangat tinggi. Kenapa? Karena sebetulnya ekosistem ini mampu menjangkau ke seluruh Indonesia. Kalau dulu mungkin target Jakcloth dan Jakarta Sneakers betul-betul masyarakat Jakarta. Dengan dibawa ke online, mereka bisa menjangkau ke seluruh masyarakat Indonesia," ujar Astri.

Selain itu, lanjut Astri, Tokopedia juga memiliki kolaborasi untuk mendorong UMKM Indonesia bisa "go online". Ia mencontohkan #SatuDalamKopi yang merupakan inisiatif kolaborasi Tokopedia, Kemenperin, dan Kemenparekraf untuk mendukung UKM lokal.

Saat kampanye berlangsung, terjadi kenaikan trafik sebanyak 75 persen. Dalam tujuh hari, kampanye tersebut berhasil menumbuhkan penjualan harian kopi dan produk terkait kopi masing-masing sebesar 57 persen dan 39 persen.

"Kami coba penetrasi ke komunitas-komunitas dan meminta mereka lakukan invoasi untuk di online. Dalam tujuh hari kampanye #SatuDalamKopi, penjualan harian tumbuh 57 persen, sehingga sampai sekarang mereka belum me-layoff atau mengurangi karyawan dan tetap bisa bertahan karena adanya platform online," kata Astri.

Astri menekankan, sesungguhnya banyak sekali fitur-fitur di ekosistem daring yang bisa dimanfaatkan dan dikolaborasikan terutama untuk pelaku UMKM untuk menyongsong era normal baru.

Tokopedia melihat ke depannya konsumen akan tetap berbelanja secara daring dan justru memaksa diri mereka memahaminya agar tidak terlalu sering pergi ke keramaian di masa pandemi.

"Di sisi lain, teman-teman UMKM, banyak akhirnya "on board" dan merasakan , "Oh ternyata kalau bergabung dengan ekosistem online, penetrasi pasar maupun potensi pasar yang bisa dijangkau itu jauh lebih besar dari hanya mengandalkan bisnis offline," ujar Astri.

ANTARA

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

7 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

7 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

8 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

12 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

25 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

25 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

30 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

30 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

30 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

30 hari lalu

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menyatakan proses migrasi TikTok Shop ke Tokopedia sudah rampung per 27 Maret 2024. Kini fitur belanja tersebut resmi berganti nama Shop Tokopedia.

Baca Selengkapnya