Bank Dunia Sebut Otonomi Daerah di RI Sukses, Tapi...

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 23 Juni 2020 14:31 WIB

Bank Dunia. worldbank.org

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia (World Bank) menilai penerapan kebijakan otonomi daerah di Indonesia sangat sukses dan patut menjadi contoh negara lain. Namun, ada tantangan dan kendala yang harus diselesaikan pemerintah.

"Namun, ada tantangan yang perlu dihadapi, misalnya memperluas akses ke berbagai wilayah, pembiayaan untuk urbanisasi, dan memperkuat akuntabilitas belanja pemerintah," kata Ekonom Senior di Bidang Sektor Publik Bank Dunia (World Bank) Jurgen Rene Blum dalam Webinar yang digelar World Bank, Selasa, 23 Juni 2020.

Blum mengatakan telah terjadi perbaikan belanja pemerintah, khususnya untuk fasilitas umum pascapenerapan otonomi daerah dari 2008-2017.

Dia menekankan kebijakan otonomi daerah atau decentralization yang dilakukan Indonesia merupakan contoh kesuksesan pembangunan negara di dunia.

Dia mengungkapkan pekerjaan rumah terbesar pemerintah Indonesia saat ini, yaitu mengatur disparitas fiskal antardaerah. Pengaturan tersebut perlu dilakukan untuk transfer Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Menurutnya, ada beberapa keunggulan dari DAU dan DAK. Pemberian DAU, lanjutnya, sudah dilakukan dengan transparan, diberikan untuk memenuhi jurang antara kebutuhan dan kapasitas anggaran, dan dapat digunakan untuk kebutuhan nasional.

Sementara itu, dia menuturkan alokasi DAK fisik dapat mencapai target pembangunan infrastruktur nasional sekaligus di daerah yang membutuhkan pembangunan.

"Kami melihat kota atau kabupaten yang kekurangan pembiayaan justru menghadapi tantangan penyediaan layanan dan infrastruktur bagi masyarakat. Hal ini menimbulkan ketidakadilan dalam pendistribusian anggaran," katanya.

Untuk itu, Bank Dunia menyarankan tiga hal yang seharusnya dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi disparitas fiskal antardaerah. Pertama, dana transfer daerah seharusnya dialokasikan sesuai kebutuhan masing-masing daerah.

Kedua, pemerintah seharusnya menyiapkan paket khusus untuk diberikan kepada daerah-daerah berpendapatan rendah dan kekurangan akses infrastruktur.

Terakhir, pemerintah harus meningkatkan prosedur untuk menerima proposal yang dibuat oleh pemerintah kabupaten/kota. "Sebaiknya memang ada daerah-daerah yang sudah dibidik sehingga anggaran diberikan sesuai kebutuhan," ucap Jurgen.

BISNIS

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

4 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

7 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

10 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

29 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

30 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

31 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

49 hari lalu

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya