Silmy Karim Lepas Seluruh Saham Miliknya di Krakatau Steel

Minggu, 21 Juni 2020 17:29 WIB

Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim dalam konferensi pers terkait operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Krakatau Steel, Jakarta, Ahad, 24 Maret 2019. TEMPO/Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan yang dipimpinnya.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Ahad, 21 Juni 2020, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan dirinya menjual saham berkode KRAS sebanyak 5.400.300 saham atau setara dengan 0,028 persen. "Jumlah saham yang dimiliki setelah transaksi menjadi hanya 0," kata Silmy, seperti dikutip dari surat tertanggal 19 Juni 2020 itu.

Harga penjualan per lembar saham KRAS itu berbeda-beda, yakni Rp 278, Rp 280, Rp 282, dan Rp 284. Tanggal transaksi dilakukan pada 11 Juni 2020. Status kepemilikan saham adalah langsung.

Dalam surat bernomor 277/DU-LS/2020 berlogo Krakatau Steel di bagian atas yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, disampaikan tujuan transaksi adalah keperluan pribadi.

Pada tanggal 11 Juni, saham KRAS ditutup di level Rp 284. Adapun, pada penutupan perdagangan Jumat kemarin atau 19 Juni 2020, saham KRAS meningkat 2,05 persen menjadi Rp 298. Sepekan terakhir, harga melonjak 6,43 persen, bahkan melambung 69,42 persen dalam sebulan ini.

Advertising
Advertising

Analis FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan sentimen perseroan mengambil andil yang sangat besar dalam pergerakan saham KRAS beberapa hari terakhir.

Wisnu berpendapat, pergerakan saham KRAS itu berasal dari sentimen individual yang mengamati perusahaan mendapat dana suntikan dari pemerintah. "Beberapa waktu lalu ada 12 BUMN yang disebutkan akan disuntik dana (oleh pemerintah),” ujarnya.

Kabar pemerintah akan memberikan dana talangan masing-masing Rp 3 triliun untuk KRAS dan Rp 8,5 triliun untuk emiten penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) direspons positif oleh pasar. Adapun Krakatau Steel menyatakan dana talangan modal kerja yang diberikan oleh pemerintah diharapkan dapat mendorong peran perseroan dalam memulihkan ekonomi nasional.

Sebelumnya, Silmy Karim mengatakan dukungan dana akan digunakan oleh perseroan untuk mendorong industri hilir dan industri pengguna baja tetap bergerak di tengah pandemi Covid-19. “Mekanisme pemberian dana talangan masih dibicarakan di tingkat Pemerintah, kami berharap mendapatkan mekanisme yang terbaik untuk dapat segera mendukung pemulihan ekonomi nasional,” katanya, Selasa, 2 Juni 2020.

Silmy menjelaskan, sejak April, tekanan dampak Covid-19 terhadap ekonomi mulai meningkat. Hal ini juga berdampak terhadap penurunan permintaan di industri baja hingga 50 persen. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut sampai akhir tahun.

Padahal, hingga Maret atau kuartal I/2020 perseroan telah berhasil mencatatkan kinerja positif. Perseroan dapat membukukan laba pertama kalinya dalam 8 tahun terakhir. “Menurunnya permintaan pasar mengakibatkan rendahnya utilisasi industri. Hal ini berdampak kepada tergerusnya modal kerja dari pelaku industri karena harus menanggung beban selama 3 bulan terakhir untuk mempertahankan pabrik tetap beroperasi,” katanya.

Dia menjelaskan keterbatasan modal kerja juga menyulitkan pelaku industri membeli bahan baku dan membiayai operasional pabrik. Jika kondisi ini dibiarkan, lanjutnya, dikhawatirkan pelaku industri hilir dan pengguna baja akan menutup pabrik secara permanen.

“Keadaan ini sangat beresiko bagi perekonomian nasional karena untuk menghidupkan kembali sektor industri ini memerlukan waktu dan biaya yang besar dan effort yang tidak sedikit,” kata Silmy.

Saat itu Silmy juga menjelaskan bahwa industri baja merupakan mother of industry yang memiliki multiplier effect sangat besar, khususnya dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, pengurangan ketergantungan terhadap impor, dan peningkatan daya saing industri nasional.

BISNIS

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya