IHSG Diprediksi Menguat, Aliran Dana Asing Kembali Masuk RI

Reporter

Eko Wahyudi

Senin, 15 Juni 2020 05:06 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terlemah dibandingkan dengan bursa saham di Asia hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (17/3). Hingga pukul 12.00 WIB, IHSG atau Jakarta Composite Index menjadi yang terlemah dengan koreksi sebesar persen atau poin ke level 4.478,55. Kejatuhan ini menjadi yang terlemah sejak Januari 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG di Bursa Efek Indonesia bakal terkonsolidasi menguat pada awal pekan depan, Senin 15 Juni 2020.

"IHSG kami perkirakan berpeluang menguat pekan depan dengan kecenderungan menguat di awal pekan dan berpeluang koreksi di akhir pekan," kata Hans dalam keterangannya, Ahad 14 Juni 2020. Adapun support IHSG berada pada level 4.800 sampai 4.712 dan resistance di level 4.969 sampai 5.139.

Penguatan itu, kata Hans, disebabkan sentimen positif dari dalam negeri karena adanya kenaikan cadangan devisa yang mengindikasikan aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar modal Indonesia selama transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.

Kemudian, Bank Sentral Amerika yang diprediksi mempertahankan suku bunga dan diperkirakan tak ada kenaikan sampai tahun 2022. Hal itu juga menjadi kabar baik bagi pasar negara berkembang termasuk Indonesia. "Likuditas dolar akan sangat cari," ucap Hans.

Namun lebih jauh Hans memprediksi, sentimen global masih akan mempengaruhi pasar modal secara negatif. Seperti prediksi Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan ( OECD) dan Bank Dunia yang menujukan Ekonomi masih akan menghadapi pertumbuhan negatif menjadi sentimen negatif bagi pasar karena menandakan potensi perlambatan laba korporasi.

Advertising
Advertising

Kemudian, Hans juga melihat ada sejumlah isu yang dipantau oleh pelaku pasar yang bisa mempengaruhi pergerakan di pasar modal pada pekan depan antara lain, kekhwatiran soal gelombang kedua pandemi Covid-19 yang ditandai oleh kenaikan kasus di California, Texas, dan Arizona, Amerika Serikat.

"Kekhawatiran penyebaran virus juga di tambah aksi demontrasi protes atas kematian George Floyd berpotensi menaikan kasus infeksi corona baru ini," ucapnya.

Adapun pada akhir pekan ini, Hans mencermati bursa saham AS berhasil rebound dari tekanan. Hal ini ditandai naiknya saham perusahaan yang kinerjanya bergantung pada pembukaan kembali ekonomi, berhasil menguat dengan harapan gelombag ke dua tidak akan parah dan janji tidak ada penutupan ekonomi lagi oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

"Namun, nada pesimistis dari The Fed terkait pemulihan ekonomi yang butuh waktu dan potensi penurunan ekonomi AS bisa menjadi sentimen negatif pasar pekan depan," ucapnya.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

3 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya