Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Jakarta - Pelaksana Tugas Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan pemerintah berencana menerbitkan instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 yang akan ditawarkan untuk secara online (e-SBN) pada 15 Juni mendatang.
"ORI itu dijamin pemerintah. Tidak mungkin gagal bayar pemerintah ini. Dijamin undang-undang itu. Jadi kalau sampai bayar artinya negara bangkrut, negara bubar," kata Deni dalam diskusi online Sabtu, 13 Juni 2020.
Menurutnya, imbal hasil dari ORI17 juga lebih tinggi dari rata-rata deposito, yaitu 6,4 persen per tahun. ORI17 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah bulan kedua.
Jual beli dapat dilakukan antar investor domestik atau lokal dengan mengacu kepada digit ketiga kode nomor tunggal identitas pemodal.
"Kalau butuh cash, bisa dijual segera dengan mudah di secondary market," kata dia.
Adapun instrumen surat utang negara yang memiliki tenor tiga tahun itu akan ditawarkan kepada masyarakat pada 15 Juni pukul 09.00. Penawaran akan ditutup pada 9 Juli pukul 10.00.
Masyarakat bisa melakukan pembelian minimal sebesar Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
Proses pemesanan pembelian ORI017 secara online dilakukan melalui 4 tahap, yaitu, registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan setelmen/konfimasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi ORI017 yang dirilis pada tanggal 15 Juni 2020 dan dapat diakses di landing page pada tautan www.kemenkeu.go.id/ori.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI017 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 25 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).