Jonan: Kalau Semua Mengeluh Kala Pandemi, Tak Akan Buat Apa-apa

Sabtu, 13 Juni 2020 12:26 WIB

Ignasius Jonan. Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengakui pandemi adalah masa sulit yang harus dihadapi oleh penduduk dunia. Sebab, wabah ini telah membuat kegiatan ekonomi melambat karena adanya pembatasan-pembatasan aktivitas.

Namun, dalam menghadapi pagebluk, ia mengatakan masyarakat tetap harus bangkit dengan mencari peluang. "Kalau semua mengeluh hal yang sama, enggak akan membuat apa-apa. Yang menangis juga, enggak akan mengubah," tutur Ignasius Jonan dalam diskusi bersama Jaringan Katolik Melawan Covid-19 yang digelar melalui virtual, Sabtu,

Jonan menyebut peluang akan muncul seandainya masyarakat mau berubah. Dia menyadari perubahan itu tidak mudah, tapi bisa dilakukan. Ia pun memberi contoh perubahan bagi pelaku usaha yang memiliki pabrik.

Menurut bekas Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu, pengusaha tidak akan serta-merta dapat menutup pabriknya lalu banting setir mencari ceruk bisnis yang lain. Namun, kata dia, mereka bisa bertransformasi atau mengubah cara pemasarannya dengan mengandalkan sistem digital.

Jonan lalu memberikan gambaran adanya salah satu pabrikan mobil mewah yang sudah mulai mengiklankan produknya melalui media sosial Instagram. "Jualan mobil sampai di Instagram, itu kita enggak kepikiran sebelumnya. Bukan hanya masker yang dijual di sana," kata Jonan.

Begitu juga dengan pengusaha properti yang sudah mulai memamerkan dagangannya di platform Facebook. Sedangkan solusi untuk bisnis yang menawarkan layanan jasa seperti hotel, Jonan menyarankan para pengusaha mencari cara lain. Misalnya mengutamakan jaminan kebersihan saat hotel tersebut diiklankan sehingga upaya itu dapat memulihkan kepercayaan tamu.

Jonan memandang kehidupan setelah pandemi tidak akan sama seperti sebelumnya. Bahkan, kondisi yang umumnya disebut normal baru pun akan berlangsung lama lantaran penemuan dan produksi vaksin juga tidak akan instan terjadi. "Jadi ini kesempatan besar karena smeua mengalami hal yang sama."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

30 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

33 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

42 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya