Jakarta - Pemerintah akan meningkatkan porsi penerimaan negara dari kunjungan wisatawan domestik yang semula 55 persen menjadi 70 persen. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya memulihkan ekonomi nasional di sektor pariwisata setelah penyebaran virus corona mereda.

"Kami akan dorong aktivitas wisata incity di pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II. Jadi dinas pariwisata dan asosiasi akan menawarkan beberapa paket yang sifatnya incity tersebut," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M. Manuhutu dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 12 Juni 2020.

Incity adalah program yang mengajak pelancong untuk berwisata di daerahnya sendiri. Misalnya, warga Bandung yang biasanya berwisata ke kota lain kini akan didorong memilih berwisata di kotanya lantaran pertimbangan keamanan.

Program tersebut bakal didukung dengan promosi-promosi yang digelar oleh agen-agen atau asosiasi travel untuk meningkatkan gairah turis domestik. Namun, ia memastikan pembukaan program incity ini akan disertai dengan protokol kesehatan yang ketat, yang nantinya diatur oleh Kementerian Kesehatan.

Adapun pembukaan wisata domestik akan dilakukan saat trafik penurunan angka penyebaran virus corona menurun tajam. Seandainya kurva penularan virus corona di dalam negeri menunjukkan tren yang baik, Odo memungkinkan pintu turis bisa dibuka dalam 1-3 bulan ke depan.

Selain meluncurkan program incity, pemerintah berencana membuat tiga program lainnya yakni staycation, road trip, dan epic sale. Odo berharap kebijakan ini mampu membuat pergerakan turis asing dalam negeri meningkat pasca-pandemi.

Sementara itu untuk pintu wisatawan asing, Odo mengatakan kini pemerintah masih terus menggodok protokol yang ketat dengan kementerian terkait seperti Kementerian Luar Negeri, dan negara-negara lain. Seumpama grafik penularan virus sudah menurun, dia memungkinkan akses kunjungan wisatawan asing bisa dibuka di kuartal ketiga atau keempat tahun ini.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA