Stok Minyak AS Capai Rekor Tertinggi, Harga Minyak Menguat

Kamis, 11 Juni 2020 09:11 WIB

Kilang minyak Arab Saudi. Sumber: EPA/dailymail.co.uk

TEMPO.CO, New York - Harga minyak berbalik menguat pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB. Kenaikan harga emas hitam ini terjadi ketika data AS menunjukkan persediaan minyak mentahnya melonjak ke rekor tertinggi dan menghidupkan kembali kekhawatiran akan kelebihan pasokan karena lemahnya permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 55 sen menjadi ditutup pada US$ 41,73 per barel di London ICE Futures Exchange. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 66 sen menjadi menetap pada US$ 39,6 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun persediaan minyak mentah AS naik 5,7 juta barel dalam sepekan hingga 5 Juni menjadi 538,1 juta barel, menurut laporan Badan Informasi Energi AS (EIA).

Meski begitu, permintaan minyak mentah naik walau masih jauh di bawah level periode yang sama tahun lalu. Persediaan produk sulingan lebih tinggi, tetapi kenaikannya lebih kecil dibanding minggu-minggu sebelumnya. "Kami melihat dukungan di pasar berasal dari produk dan bukan minyak mentah," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Sebelumnya, Departemen Energi AS mengatakan telah membeli 126 ribu barel minyak mentah untuk cadangan strategis AS dan juga untuk mendukung harga. Kenaikan persediaan AS melebihi perkiraan analis dan penambahan minggu ketiga berturut-turut karena impor besar dari Arab Saudi, yang mencapai lebih dari 1,5 juta barel per hari. Selama perang harga antara Arab Saudi dan Rusia pada Maret dan April, kerajaan meningkatkan ekspor.

Advertising
Advertising

Harga minyak jenis Brent naik telah lebih dari dua kali lipat sejak jatuh ke level terendah 21 tahun di bawah US$ 16 pada April 2020. Namun beberapa analis berpikir harga telah naik terlalu jauh karena pandemi masih memangkas permintaan.

"Faktor makro yang telah mendukung kompleks energi selama lebih dari sebulan dapat berkurang secara signifikan karena kenaikan kuat dalam ekuitas mulai tampak terlalu matang," Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, mengatakan dalam sebuah laporan.

Sementara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan lainnya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, memangkas pasokan minyak sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), sekitar 10 persen dari permintaan pra-pandemi. OPEC+ sepakat pada Sabtu pekan lalu untuk memperpanjang pemangkasan rekor pasokan hingga akhir Juli.

ANTARA

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

8 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

8 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

12 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

12 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

36 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya