Komisi IV DPR Kritik Pemangkasan Anggaran Kementerian Pertanian

Rabu, 10 Juni 2020 10:26 WIB

Pengembangkan kegiatan Pertanian Keluarga, Pekarangan Pangan Lestari (PPL) dan Lumbung Pangan Masyarakat,

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sudin mengkritik adanya pemangkasan anggaran untuk sejumlah pos di Kementerian Pertanian. Menurut Sudin, pertanian merupakan sektor yang harus diprioritaskan karena menjadi salah satu sumber pendapatan nasional.

"Pertanian berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan berperan sebagai penghasil devisa negara. Perlu kita ingat juga, hanya sektor pertanian yang mampu bertahan saat terjadi krisis tahun 1998 dan 2008 lalu," ucap Sudin dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Juni 2020.

APBN Kementerian Pertanian telah dipangkas sekitar Rp 7 triliun untuk penanganan Covid-19. Saat ini, anggaran Kementerian tercatat menjadi Rp 14 triliun dari sebelumnya Rp 21 triliun.

Sudin menjelaskan pemotongan anggaran sektor pertanian tidak tepat lantaran kebijakan ini dilakukan pada saat kebutuhan masyarakat terhadap pangan meningkat dan target produksi naik, seperti gabah kering giling (GBK) yang menjadi 59 juta ton dan beras yang menjadi 54 juta. Sudin menyebut, pemerintah mestinya mendukung ketahanan pangan masyarakat dan meningkatkan nasib petani melalui sejumlah program pertanian.

Alih-alih memangkas anggaran, Sudin menyatakan semestinya pemerintah malah menambah dukungan. "Seyogyanya (anggaran) tidak perlu dikurangi atau dipotong bahkan seharusnya ditambah," ucapnya.

Namun, Sudin menekankan perlunya ada pengawasan kebijakan, program, dan anggran yang lebih ketat terutama terkait kebijakan crash program dalam mengatasi Covid - 19. Terkait pemangkasan anggaran, Sudin pun meminta Kementerian untuk mengefisienkan dana dengan menekan biaya dukungan manajemen dan operasional, sepetti untuk rapat.

Di samping itu, dia juga menyarankan Kementerian segera menitikberatkan kegiatan pada peningkatan produksi pangan. Misalnya, meningkatkan volume sarana dan prasarana produksi pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya menyatakan telah menjalankan tiga strategi selama menghadapi Covid 19. Ketiganya adalah SOS (Emergency), program jangka menengah, dan program jangka panjang.

"Sudah kami jalankan mulai dari stabilisasi harga pangan, membangun buffer stock pangan utama di daerah, hingga pemberian stimulus pertanian bagi mereka yang terdampak Covid - 19," tuturnya.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

14 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

16 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya