New Normal, Program Kartu Prakerja Bakal Gelar Pelatihan Offline?

Selasa, 9 Juni 2020 04:58 WIB

Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 13 April 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Cipta Kerja masih mengkaji terkait kapan pelatihan offline yang akan disediakan pada Program Kartu Prakerja. Karena itu, Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja pun masih belum bisa memastikan soal tersedianya pelatihan offline itu, walaupun pemerintah sudah mulai melaksanakan fase New Normal pandemi Covid-19.

"Masih dipertimbangkan, Komite Cipta Kerja sedang me-review ini," ujar Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky dalam konferensi video, Senin, 8 Juni 2020. Kendati demikian, ia mengatakan, sejak awal pelatihan offline sudah menjadi arahan dari komite kepada manajemen pelaksana untuk disediakan.

Beberapa persoalan dalam menyediakan pelatihan tatap muka, kata Panji, antara lain terkait risiko penularan Covid-19. "Walaupun ada beberapa daerah yang dianggap green light, tapi risiko penularan masih menjadi pertimbangan pemerintah," ujar dia. Karena itu, dibutuhkan penyiapan protokoler dan dibutuhkan kesiapan dari pelatihan tatap muka.

Persoalan lainnya adalah terkait harga pelatihan tatap muka yang saat ini cenderung tinggi atau di atas dana yang disiapkan. Saat ini, lantaran program tersebut didesain sebagai semi bantuan sosial, dana bantuan pelatihan yang diberikan hanya Rp 1 juta per peserta.

Padahal, kata dia, rata-rata harga pelatihan offline berkisar Rp 3-7 juta atau rata-rata Rp 5 juta per orang. Sehingga, dengan dana yang terbatas tersebut, diperkirakan banyak peserta yang tidak bisa mengakses pelatihan offline. "Ini perlu koordinasi dan market perlu menyesuaikan dengan kondisi pandemi seperti sekarang."

Karena itu, Panji tidak menutup kemungkinan ke depannya Program Kartu Prakerja juga akan menggandeng sejumlah kementerian yang punya program pelatihan juga. Berdasarkan data dari manajemen, ada sembilan kementerian dan lembaga yang sekarang memberikan pelatihan keterampilan dan menyerap jutaan peserta dengan dibiayai APBN. "Jadi kita memang perlu ada koordinasi di mana kami bisa sinkronkan Kartu Prakerja dengan pelatihan yang disediakan di berbagai kementerian," kata dia.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

8 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

9 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

9 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

9 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya