Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Terus Menurun di Kuartal II 2020

Senin, 8 Juni 2020 20:06 WIB

Kepadatan kendaraan saat melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat pagi, 5 Juni 2020. Arus Lalu Lintas di beberapa ruas jalan ibu kota pada hari pertama PSBB fase transisi terpantau padat oleh kendaraan masyarakat yang berangkat kerja menuju kantornya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Bambang Adi Winarso menyebutkan pertumbuhan ekonomi terus menurun. Bahkan sudah menuju ke arah negatif pada kuartal II/2020 karena penurunan kegiatan ekonomi selama Pembatasan Skala Berskala Besar (PSBB) karena wabah corona atau Covid-19.

"Pertumbuhan ekonomi menurun dan bahkan sudah menuju daerah negatif pada kuartal kedua 2020. Leading economic indicator menunjukkan penurunan signifikan," ujar Bambang dalam paparan tertulis dalam sebuah diskusi yang dikutip Bisnis, Senin 8 Juni 2020.

Dia menyampaikan kegiatan ekonomi dan penjualan barang di semua sektor menurun dengan laju yang berbeda-beda sampai dengan pekan terakhir Mei 2020.

Menurutnya, perlambatan permintaan dunia, terganggunya rantai penawaran global, serta rendahnya harga komoditas membuat anjloknya volume perdagangan dunia.

"Sentimen konsumen, pebisnis, dan setimen pasar juga mengalami tekanan," kata dia.

Advertising
Advertising

Pada kuartal I/2020 pertumbuhan ekonomi tercatat melambat lebih cepat dari perkiraan. Ekonomi tercatat hanya tumbuh 2,97 persen. Padahal pemerintah sebelumnya masih optimistis ekonomi tumbuh di atas 4 persen kakrena aktivitas ekonomi masih ada pada kuartal tersebut.

Pada skenario sangat berat ekonomi Indonesia pada tahun ini diproyeksikan tumbuh -0,4 persen, sedangkan skenario berat tumbuh 2,3 persen.

Akibat penurunan pertumbuhan ekonomi membuat angka kemiskinan dalam skenario berat bertambah 1,89 juta orang, sedangkan skenario sangat berat melonjak 4,86 juta orang.

Adapun angka pengangguran pada skenario berat diramalkan mencapai 2,92 juta orang, sedangkan skenario sangat berat naik sebesar 5,23 juta orang.

Ekskalasi Covid-19 dan perlambatan ekonomi yan tajam harus dimitigasi dampaknya pada kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan extraordinary.

"Dengan berbagai langkah extraordinary, pemerintah berupaya menjaga agar pertumbuhan dan dampak kesejahteraan tidak menuju skenario sangat berat," kata Bambang.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

11 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

9 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

11 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

13 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

14 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

14 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya