Terus Bergerak Positif, IHSG Ditutup Menguat di 5.070,56

Senin, 8 Juni 2020 16:32 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG menembus level psikologis 5.000 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin, 8 Juni 2020. Data Bursa Efek Indonesia menyebutkan pergerakan IHSG ditutup di level 5.070,56 dengan lonjakan 2,48 persen atau 122,78 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu, 5 Juni 2020, IHSG berakhir di level 4.947,78. Indeks itu menguat 0,63 persen atau 31,07 poin.

Penguatan IHSG berlanjut pada pagi hari ini dengan langsung naik tajam 1,06 persen atau 52,58 poin ke level 5.000,36 pukul 09.00 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak positif dalam kisaran 4.947,89 – 5.103,09.

Sebanyak 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah positif, dipimpin finansial (+4,46 persen), pertanian (3,82 persen), dan properti (2,91 persen). Sebanyak 303 saham menguat, 139 saham melemah, dan 147 saham berakhir stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 6,1 persen dan 3,1 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Advertising
Advertising

Sementara itu, saham PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) terpantau menjadi incaran utama investor asing dengan nilai net buy atau beli bersih Rp 71,49 miliar. Saham berikutnya yang diincar adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net buy Rp 68,75 miliar.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino menyatakan pergerakan IHSG yang agresif pada awal pekan ini didorong sentimen positif dari membaiknya data tenaga kerja Amerika Serikat untuk bulan Mei. Hal-hal itu menambah optimisme investor akan pemulihan ekonomi.

“Selain itu, menguatnya sebagian besar harga komoditas, kesepakatan OPEC+ untuk memperpanjang pemangkasan produksi sebanyak 9,6 juta per barel hingga akhir Juli,” ujar Mino, Senin, 8 Juni 2020.

Sejalan dengan IHSG, indeks saham lain di Asia mayoritas berakhir di zona positif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing turun 1,38 persen dan 1,13 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan berakhir naik 0,11 persen. Kemudian, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,24 persen dan 0,52 persen, indeks Taiex Taiwan menanjak 1,14 persen. Indeks S&P/NZX 20 Selandia Baru bahkan berakhir melonjak 3,09 persen.

Secara keseluruhan, bursa Asia menguat di tengah optimisme tentang prospek pemulihan ekonomi global, sehingga menopang aset-aset berisiko. Hal ini menyusul rilis laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat pekan lalu, pasar mencerminkan optimisme dalam rebound ekonomi dan S&P 500 hampir menghapus penurunannya untuk tahun ini.

“Pasar telah merespons positif penurunan laju infeksi di negara-negara utama, dan tanda-tanda peningkatan konsumsi karena banyak negara keluar dari lockdown," tulis analis Gavekal Research dalam sebuah riset, dilansir dari Bloomberg.

Investor selanjutnya akan fokus pada pertemuan kebijakan bank sentral Federal Reserve AS, dan apakah para pembuat kebijakan kemungkinan akan berkomitmen kembali untuk menggunakan berbagai alat yang dimiliki demi mendukung ekonomi AS dan pasar sekuritas selama pandemi Covid-19. Dalam pertemuan kebijakan moneter yang berakhir Rabu yang akan datang, 10 Juni 2020 waktu setempat, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran level nol persen.

Adapun di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mampu memangkas sebagian besar pelemahannya hari ini berakhir terdepresiasi tipis 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp 13.885 per dolar AS. Padahal sebelumnya kurs rupiah sempat bergerak di rentang Rp 13.872 – 13.986 per dolar AS.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya