Jenazah pelaut yang diduga berkewarganegaraan Indonesia dibungkus kain merah ditempatkan di geladak kapal Cina sebelum dilemparkan ke laut. Cuplikan dari video Imnews.imbc.com
Puncaknya pada Jumat, 5 Juni 2020. Andri dan Reynalfi melompat ke laut saat kapal melintasi Selat Malaka, di antara Provinsi Riau dan Malaysia. Setelah 7 jam mengapung, mereka pun akhirnya ditemukan dan mendapat pertolongan dari nelayan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Istri korban, kata Diani, juga menyebutkan kedua ABK sempat mengalami shock. Tapi saat ini, keduanya kemudian dirawa ke rumah sakit setempat dan saat ini kondisinya sudah kembali normal.
Namun sampai saat ini, istri korban belum mengetahui siapa yang akan menanggung kepulangan dari suami mereka. Menurut Diani, belum ada info apakah dipulangkan pemerintah atau perusahaan penyalur.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga telah mendapat kabar soal dugaan penyiksaan yang dialami oleh Andri dan Reynalfi. Staf Khusus Menteri KKP Andreau Pribadi mengatakan kasus ini awalnya ditangani Polres Karimun. "Sekarang, kasus ini sedang ditangani oleh Polda Kepulauan Riau," kata Andreau. Tempo saat ini masih terus mengkonfirmasi pengemabangan kasus ini kepada Polda Kepulauan Riau.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.
KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi
7 hari lalu
KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.
KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia
8 hari lalu
KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut