Rupiah Diprediksi Menuju Rp 13.600 per Dolar AS Pekan Depan

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 7 Juni 2020 05:15 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan melanjutkan reli ke level Rp 13.600 per dolar Amerika Serikat pada pekan kedua di Juni 2020 atau pekan depan.

“Dalam penutupan pasar Jumat, rupiah ditutup menguat 217 poin ke level Rp 13.877. [Menurut saya] dalam perdagangan Senin rupiah masih akan menguat kemungkinan mendekati Rp 13.600,” kata Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim kepada Bisnis, Sabtu, 6 Juni 2020.

Berdasarkan data Bank Indonesia, terakhir kali rupiah menyentuh level itu pada 14 Januari 2020 yakni Rp 13.654.

Bila rupiah bergerak ke level tersebut, mata uang garuda kembali ke level sebelum terjadi pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Ibrahim, salah satu faktor penguatan ditopang oleh strategi bauran ekonomi yang diberlakukan Bank Indonesia dan penerapan kenormalan baru oleh pemerintah pusat.

Di samping itu, suku bunga obligasi yang tinggi menjadi magnet tersendiri bagi pelaku pasar sehingga arus modal asing masuk dengan deras.

Mata uang garuda telah menguat 15,45 persen dari level Rp 16.413 sejak kuartal II 2020 bergulir. Pakar strategi valuta asing di Malayan Banking Bhd. Yanxi Tan mengatakan penguatan itu ditopang oleh obligasi yang diterbitkan pemerintah.

“Ekspektasi suku bunga lebih rendah yang bertahan lebih lama di seluruh dunia telah meningkatkan daya tarik obligasi Indonesia,” ujar pakar strategi valuta asing di Malayan Banking Bhd. Yanxi Tan, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat.

Bloomberg melansir investor asing telah membeli US$ 973,2 juta obligasi yang diterbitkan pada kuartal II 2020. Jumlah itu belum termasuk obligasi yang dijual sebanyak US$ 8,61 miliar pada kuartal I 2020.

Mitul Kotecha, Senior Emerging Market Strategist mengatakan pasar tengah mengabaikan kemungkinan masalah fiscal atau pertumbuhan yang tidak sesuai target. Pasalnya, otoritas tengah mendorong penguatan rupiah.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

5 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya