Proyek Hilirisasi Minerba, Luhut: Banyak Butuhkan Lulusan Teknik

Rabu, 3 Juni 2020 22:51 WIB

Nova Iriansyah dan Luhut Binsar Pandjaitan melakukan foto bersama usai membicarakan minat investasi UEA untuk Aceh, di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kamis, 30 Januari 2020. (Foto: Humas BPPA).

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam skenario pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah fokus untuk mengembangkan industri hilirisasi minerba.

Namun, kata dia, dalam membangun hilirisasi minerba di dalam negeri menemukan beberapa kendala. "Yaitu kurangnya tenaga kerja lulusan Sarjana dan Diploma dalam bidang Teknik," kata Luhut melalui media sosial Facebooknya, Rabu 3 Juni 2020.

Luhut mengutip data dari Kementerian Ristek Dikti bahwa pada tahun 2025 Indonesia diproyeksi membutuhkan 276.298 lulusan Sarjana Teknik dan 458.876 lulusan vokasi teknik. Sedangkan untuk ketersediaannya, S1 diproyeksi hanya berjumlah 27.721 dan D3 5.634 orang.

Artinya, kata Luhut, akan ada kekurangan tenaga S1 Teknik sebesar 248.577 dan D3 Teknik 453.243 pada tahun 2025. Karena dalam membangun industri ini dibutuhkan lulusan sarjana dan vokasi teknik dalam jumlah yang sangat besar.

"Saya berpikir bahwa ini adalah tantangan serius bagi pemerintah yang tengah gencar melakukan hilirisasi industri minerba," ucapnya.

Padahal, industri hilirisasi membutuhkan lulusan sarjana dan vokasi teknik dalam jumlah yang sangat besar. Untuk itulah, Luhut mengajak semua pihak dapat fokus menyiapkan program pengembangan SDM untuk kebutuhan industri yang terintegrasi.

Luhut pun menceritakan pengalamannya ketika membangun Institut Teknologi DEL bersama istrinya Devi Simatupang. Menurutnya membangun sebuah lembaga pendidikan itu tak mudah, butuh dukungan dari pemerintah dan swasta.

Oleh karena itu, dalam membangun SDM yang kompeten khusus di industri logam,kata Luhut, harus ada koordinasi yang solid antara Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan serta pihak terkait lainnya.

Karena menurutnya, dalam membangun suatu yang besar tak bisa diselesaikan secara sendiri, harus bekerja sama dan mengedepankan kepentingan nasional.

"Jadi tidak bisa hanya bermuara pada kepentingan sektoral. Demi masa depan terbaik generasi penerus Ibu Pertiwi serta tanda keberlanjutan era kebangkitan Industri di Indonesia," ucapnya.

Karena menurut Luhut, dengan mengembangkan industri nilai tambah seperti itu, diharapkan dapat berkontribusi memulihkan perekonomian negara dengan mengatasi permasalahan Current Account Deficit (CAD) Indonesia secara cepat.

Selama 4 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Luhut mengatakan, Pemerintah sudah mulai membangun industri yang punya nilai tambah seperti di Morowali, Konawe dan Weda Bay.

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

10 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

12 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

13 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

20 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

1 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 hari lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

2 hari lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

2 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya