Pasar Optimistis Sambut New Normal, IHSG Paling Moncer di Asia

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 2 Juni 2020 16:58 WIB

Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini melesat ke zona hijau. Moncernya performa IHSG ini ditopang oleh aksi beli investor asing khususnya terhadap dua saham perbankan berkapitalisasi jumbo.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,98 persen atau 93,895 poin ke level 4.847,507 pada penutupan perdagangan, Selasa 2 Juni 2020 sore. Sepanjang sesi perdagangan, 245 saham tercatat menguat, 155 terkoreksi, dan 169 stagnan.

Data Bloomberg, IHSG mampu mengungguli indeks lain di Asia Pasifik. Penguatan IHSG hanya kalah dari FTSE Straits Times Index (STI) yang mampu menguat 2,04 persen.

Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan para pelaku pasar mengapresiasi pembukaan kembali atau reopening aktivitas ekonomi secara bertahap baik di dalam maupun luar negeri. “Skenario kondisi new normal atau normal yang baru memberikan dampak psikologis positif bagi para pelaku pasar menjadi lebih optimistis. Adapun, data-data inflasi masih cenderung stabil,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa.

Sektor saham keuangan menjadi penopang penguatan IHSG dengan menguat 3,93 persen. Di posisi kedua, sektor saham pertambangan menempel dengan 2,62 persen. Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp 11,991 triliun. Investor asing mencetak net buy atau beli bersih Rp 872,23 miliar hingga akhir sesi perdagangan.

Pada sesi perdagangan Selasa (2/6/2020), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi incaran utama investor asing. Saham bank BUMN ini mencatat nilai net buy sebesar Rp 659,2 miliar. Adapun PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengekor di urutan kedua dengan Rp 169,3 miliar.

Di posisi ketiga, perusahaan telekomunikasi pelat merah, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menjadi incaran investor asing. Saham Telkom menempati urutan ketiga daftar top net foreign buy dengan nilai Rp 70 miliar.

Advertising
Advertising

BISNIS

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

5 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

21 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya