Asing Kembali Masuk RI, Imbal Hasil SBN Terus Turun
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 28 Mei 2020 20:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan suku bunga alias yield Surat Berharga Negara atau SBN terus mengalami penurunan seiring dengan masuknya kembali arus modal asing ke Tanah Air.
"Yield SBN 10 tahun misalnya itu yang diperdagangkan di pasar sekunder terus turun, itu sejalan dengan confident yang terus tumbuh dan sejalan dengan inflow, sehingga suku bunga atau yield SBN terus turun," ujar Perry dalam konferensi video, Kamis, 28 Mei 2020.
Pada pekan kedua April, kata Perry, yield SBN 10 tahun pernah mencapai 8 persen. Angka itu kemudian turun pada 15 Mei 2020 menjadi 7,76 persen dan terus merosot ke 7,22 persen pada 26 Mei 2020.
"Jadi terus mengalami penurunan karena meredanya kepanikan global dan masih menariknya imbal hasil Indonesia, serta kemuian inflow membawa yield SBN itu menurun," ujar Perry.
Perry mengatakan pada pekan kedua Mei 2020 ada arus modal asing yang masuk ke SBN sebesar Rp 6,15 triliun. Arus modal itu masuk pada periode 18-20 Mei 2020.
Masuknya arus modal asing ke SBN juga terjadi pada pekan pertama Mei 2020. Kala itu, duit asing yang masuk mencapai Rp 2,97 triliun. "Ini membuktikan bahwa dengan semakin meredanya kepanikan global dan juga dengan langkah-langkah penanganan Covid-19 di Indonesia, inflow atau aliran masuk modal asing di SBN ada peningkatan," ujar dia.
Menurut dia, persoalan yang masih menjadi isu saat ini adalah di saham. Ia mengatakan hingga pekan kedua arus modal asing yang keluar dari pasar modal tercatat masih cukup tinggi. Pada pekan pertama Mei 2020 duit asing yang keluar adalah Rp 3,19 triliun dan pada pekan kedua Rp 2,72 triliun. Ia mengatakan masih terjadinya arus modal asing keluar itu berkaitan dengan pergerakan di pasar saham global.