Erick Thohir Prediksi Vaksin Corona Baru Ditemukan di Tahun 2021

Selasa, 26 Mei 2020 22:03 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir (kanan) bersama Direktur IHC Dr Fatheema Djan Rachmat usai melihat fasilitas khusus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Kamis, 16 April 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memperkirakan vaksin virus Corona atau Covid-19 baru bisa ditemukan pada tahun 2021. Saat ini, ia telah mendorong Biofarma untuk bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk bisa menemukan vaksin penyakit tersebut.

"Jangan menjadi pressure, tapi kemungkinan kalau kita menemukan vaksin itu nanti mungkin baru Q1 sampai Q4 2021," ujar Erick Thohir dalam konferensi video, Selasa, 26 Mei 2020. Artinya, kalau dihitung dengan asumsi vaksin ditemukan pada Februari tahun depan, butuh waktu setidaknya sekitar 9 bulan lagi sejak saat ini.

Saat ini, kata Erick, Biofarma sudah hampir dua bulan mencoba mencari solusi dari penyakit tersebut. Mereka telah berkomunikasi dengan pihak dari Cina, menghubungi CEPI, hingga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, BPPT, dan lembaga Eijkman guna menemukan vaksin tersebut.

Sebelum vaksin itu ditemukan, kata Erick, mau tidak mau masyarakat harus membiasakan diri berdisiplin dengan kondisi normal baru atau The New Normal. "Karena meskipun kita nanti coba vaksin ini pun kan enggak langsung bisa," ujar dia. Ia berharap tidak akan terjadi gelombang kedua dari wabah ini.

Saat ini, Erick tengah mempersiapkan perusahaan pelat merah untuk mengantisipasi situasi The New Normal. Ia menilai penerapan skenario The New Normal tidak akan berlangsung dalam waktu cepat. Sebab, kondisi tersebut menuntut perubahan kebiasaan masyarakat.

"The New Normal ini saya rasa akan butuh waktu 4-5 bulan ke depan jadi enggak bisa langsung jadi, karena ini mengubah habit masyarakat yang sebelumnya seperti ini menjadi seperti ini," ujar Erick. Penerapan protokol dalam skenario New Normal pun diperkirakan berbeda-beda pada setiap sektor, termasuk di BUMN.

Ia mengatakan pada masa normal baru, beberapa kegiatan harus dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan menerapkan sistem digital.Namun, ada perusahaan yang tidak bisa sepenuhnya menerapkan sistem digital lantaran harus melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat.

Kondisi normal baru juga memaksa adanya perubahan pada sistem di perseroan. Sehingga perlu ada uji coba alias trial and error dari perubahan sistem. "Yang namanya protokol harus diuji coba dulu untuk dilihat kurangnya di mana dan kita upgrade lagi," tutur Erick. "Ini memang tidak mudah dijabarkan tapi harus dilakukan, protokol Covid-19 memang harus melihat kejadian di lapangan."

Saat ini, Erick sudah menerbitkan surat edaran nomor S-336/MBU/05/2020 tertanggal 15 Mei 2020. Berdasarkan surat itu, ia meminta BUMN pada 25 Mei untuk merampungkan prosedur dan standar operasional perusahaan selama masa pemulihan. Kemudian protokol yang sudah disiapkan tersebut disosialisasikan pada karyawan.

Erick mengatakan surat edaran tersebut diterbitkan sejak awal untuk mempersiapkan perusahaan pelat merah kalau sewaktu-waktu ada pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar di suatu daerah di Indonesia. Pasalnya, menurut dia, protokol Covid-19 perlu disiapkan sejak dini sebelum PSBB dilonggarkan.

Sehingga, ketika PSBB diperlonggar, perseroan sudah siap dengan protokolnya. Apalagi, kata Erick, setiap perusahaan memiliki pasti protokol yang berbeda-beda tergantung kebutuhan di bidangnya.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

3 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

4 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

5 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

5 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya