Terimbas Sentimen Negatif, IHSG Bakal Melemah pada Pagi Ini

Selasa, 26 Mei 2020 06:03 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terlemah dibandingkan dengan bursa saham di Asia hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (17/3). Hingga pukul 12.00 WIB, IHSG atau Jakarta Composite Index menjadi yang terlemah dengan koreksi sebesar persen atau poin ke level 4.478,55. Kejatuhan ini menjadi yang terlemah sejak Januari 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG di Bursa Efek Indonesia bakal terkonsolidasi melemah pada awal pekan perdagangan pagi hari ini, Selasa, 26 Mei 2020.

"Melihat sebagian besar sentimen pasar yang ada relatif negatif di tengah terkoreksi pasar saham dunia pada saat pasar Indonesia libur, kami perkirakan IHSG akan cenderung konsolidasi melemah di awal pekan dan berpotensi mengalami rebound pada akhir pekan," ujar Hans dalam keterangan tertulis, Senin, 25 Mei 2020. Adapun suppot IHSG diperkirakan ada di level 4.460 sampai 4.317 dan resistance di level 4.609 sampai 4.726.

Hans melihat ada sejumlah isu yang dipantau oleh pelaku pasar yang bisa memengaruhi pergerakan di pasar modal pada pekan depan, antara lain Rencana Undang-undang Keamanan Nasional baru Cina yang membuat Beijing punya kontrol yang lebih besar pada Hong Kong. RUU ini ditentang Amerika Serikat dan berpotensi menimbulkan perang dingin antara dua negara adi daya tersebut.

Tensi antara dua negara dengan pengaruh ekonomi besar di dunia itu juga semakin memanas dengan adanya tuduhan dari Presiden AS Donald Trump bahwa pemerintah Negeri Panda tidak mampu mengatasi pandemi Covid-19, sehingga penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia.

Belum lagi dengan adanya Rancangan Undang-undang yang disetujui Senat AS terkait peningkatan pengawasan terhadap perusahaan Cina. "Ini adalah sentimen negatif di pasar keuangan dan kemunduran dalam perkembangan pasar modal dunia khususnya Amerika Serikat," ujar Hans.

Di sisi lain, pelonggaran bertahap lockdown oleh sebagian negara bagian Amerika dan negara-negara dunia menjadi sentimen positif bagi pergerakan pasar modal pekan depan. Namun, kekhawatiran gelombang kedua penularan Covid-19 menjadi perhatian pasar.

Pelonggaran lockdown itu pun diharapkan bisa menekan angka pengangguran di Negeri Abang Sam yang masih tinggi, walau pun trennya turun. "Pasar mengkhawatirkan tidak terjadinya penciptaan lapangan kerja seperti yang diharapkan meskipun telah ada pelonggaran lockdown," kata Hans.

Hans mengatakan beberapa pekan ke depan akan menjadi periode penting bagi pasar keuangan dunia. Pasalnya, pelaku pasar akan mencermati apakah pelonggaran lockdown mampu meningkatkan daya beli serta mengembalikan perekonomian ke taraf normal seperti sebelum Covid-19 melanda.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya