Lebaran, Pemerintah Diminta Antisipasi Maraknya Mudik Lokal

Kamis, 21 Mei 2020 22:22 WIB

Pemudik sepeda motor melintas di Jalur Pantura Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 19 Mei 2020. Petugas gabungan juga melakukan pemeriksaan kendaraan di jalur Pantura untuk mencegah lonjakan jumlah pemudik menjelang Lebaran menuju Jawa Tengah di tengah pandemi virus Corona. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono mengingatkan pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi masa Lebaran 2020. Khususnya, untuk mengantisipasi mobilisasi lokal, misalnya silaturahmi Idul Fitri.

Pasalnya, menjelang hari raya, menurut Agus, pergerakan masyarakat sudah berada di daerah, kendati dalam beberapa waktu belakangan pemerintah menggaungkan larangan mudik Lebaran. Mobilisasi masyarakat di dalam kota apabila tak dipantau secara ketat juga dikhawatirkan dapat membuat penyebaran Virus Corona alias Covid-19 menjadi gencar.

"Yang perlu diperhatikan, ini sudah kembali kepada pemerintah daerah, tidak bisa pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus antisipasi mobilitas lokal," ujar Agus dalam diskusi daring, Kamis, 21 Mei 2020.

Urusan mobilisasi dan pencegahan Covid-19 di daerah menjadi titik kritis, menurut Agus, lantaran pemerintah daerah memiliki keterbatasan. Keterbatasan itu misalnya dari segi sumber daya manusia, rumah sakit, dana operasional, dan operasional itu sendiri. "Belum lagi keterbatasan angkutan umum, jadi harus dipantau mobilitas lokal di wilayah mudik."

Agus mengatakan pemantauan kepatuhan protokol Covid-19 di daerah menjadi penting guna mencegah penyebaran. Sementara, saat ini daerah tampak kewalahan. Karena itu, ia menekankan perlunya perangkat masyarkat misalnya RT dan RW untuk tegas ikut mengawasi mobilisasi lokal.

Anggota MTI Jawa Barat Isnaeni menambahkan perlunya ada anjuran agar masyarakat bersilaturahmi melalui virtual saja dari dalam rumah. Sehingga, pergerakan lokal untuk bersilaturahmi bisa ditekan.

Apalagi, saat ini personel petugas di daerah memiliki keterbatasan seteh sudah bekerja selama hampir satu bulan lamanya. "Mobilisasi lokal menjadi PR, kita perlu mengajak partisipasi relawan untuk jalani protokol itu," kata Isnaeni.

Belakangan penyebaran Covid-19 di daerah menunjukkan tren kenaikan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan Jawa Timur menjadi daerah penyumbang peningkatan jumlah pasien Covid-19 tertinggi.

“Peningkatan ini luar biasa,” kata Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan akun Youtube BNPB hari ini, Kamis, 21 Mei 2020. Berdasarkan data Gugus Tugas Nasional, penambahan pasien Covid-19 per hari ini di Jawa Timur mencapai 502. Akumulasi kasus positif di provinsi itu kini 2.998 kasus.

Adapun secara nasional tambahan pasien Covid-19 pada hari ini naik drastis sebanyak 973 orang sehingga total jumlah pasien di Indonesia menjadi 20.162. DKI Jakarta mencatatkan penambahan 65 kasus, Jawa Barat 86 kasus, Jawa Tengah 25 kasus, Banten 54 kasus, Sulawesi Selatan 34 kasus, Sumatera Selatan 28 kasus, dan Sumatera Utara 23 kasus. Secara keseluruhan, terdapat 392 dari total 514 kabupaten/kota yang terpapar Covid-19.

CAESAR AKBAR | FRISKI RIANA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

16 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

10 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya