Erick Thohir Cek Kesiapan Bio Farma Hadapi Corona

Reporter

Antara

Kamis, 21 Mei 2020 20:35 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir saat melihat uji coba alat ventilator milik Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Kamis, 16 April 2020. Erick Thohir berharap wabah COVID-19 ini menjadi titik balik bagi Indonesia untuk menghasilkan produk kesehatan dalam negeri khususnya ventilator guna menunjang fasilitas Rumah Sakit yang ada di Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma dalam menghadapi COVID-19.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir meminta Bio Farma untuk meningkatkan koordinasi dengan Kementerian atau Lembaga lain, untuk mempercepat penanganan pandemi COVID-19. "Saya meminta Bio Farma untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lain, untuk mempermudah koordinasi, dan mempercepat output dari rencana yang sudah disiapkan Bio Farma dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 21 Mei 2020.

Dalam kunjungannya, Erick Thohir didampingi rombongan dari Kementerian BUMN, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Rombongan diterima langsung oleh jajaran Board of Executives Bio Farma di exhibition hall Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan sesuai dengan slogan #BUMNuntukIndonesia, Bio Farma sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang farmasi, sudah menyiapkan beberapa skenario untuk membantu penanganan COVID-19.

"Inisiatif pembuatan skenario ini, dilakukan sesuai komitmen Bio Farma sebagai Induk Holding BUMN Farmasi, untuk berperan aktif secara luas dalam mewujudkan health security di Indonesia, dan secara khusus sebagai upaya percepatan penanganan Pandemi COVID-19," ujarnya.

Advertising
Advertising

Hal ini, lanjut dia, sejalan dengan tugas utama BUMN yang hadir untuk Indonesia agar mampu bertindak sebagai agen perubahan (agent of change) sekaligus agen pembangunan (agent of development).

Direktur Operasi Bio Farma, M. Rahman Roestan mengatakan terdapat beberapa skenario dalam membantu penanganan COVID-19, antara lain memproduksi Kit diagnostik Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang merupakan hasil kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Nusantics yang merupakan hasil kolaborasi dalam nuansa kegotong-royongan dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa.

Dalam memproduksi RT-PCR ini, Bio Farma memiliki tugas untuk memproduksi dan menguji kit RT-PCR, simultan uji komparasi dengan 10 laboratorium untuk pengujian akurasi dan spesifisitas.

Saat ini, RT PCR yang baru saja diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 20 Mei 2020 kemarin, sudah mulai didistribusikan ke 31 laboratorium sesuai dengan rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Skenario berikutnya adalah Bio Farma membantu penelitian plasma konvalesen, hasil kerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Plasma Konvalesen merupakan terapi yang diberikan kepada pasien Covid-19 yang memasuki masa kritis, dengan memberikan plasma dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Kemudian, Bio Farma membuat mobile lab dengan standar Bio Safety Lavel 3 (BSL 3), Bio Farma memiliki kompetensi untuk membuat mobile lab ini yang hasilnya akan bermanfaat untuk FK UNPAD atau LABKESDA untuk meningkatkan kapasitas uji untuk masyarakat.

Dalam masa pandemi seperti sekarang, Rahman mengatakan, Mobile Laboratorium BSL3 berfungsi sebagai fasilitas untuk Emergency Response sebagai bentuk
responsibility Bio Farma dalam menangani Pandemi Covid-19, melalui uji swab tes PCR. "Pemeriksaan Swab Tes PCR merupakan pemeriksaan laboratorium golden standar dalam penegakan Diagnosis COVID-19," ujarnya.

Dan skenario terakhir adalah penelitian untuk penemuan vaksin COVID-19. Terdapat dua skema utama yakni kolaborasi stakeholder tingkat nasional bersama Kemenristek/BRIN, Eijkman dan Litbangkes, dan simultan berpartner dengan lembaga riset dengan skala global, serta juga manufaktur yang memiliki potensi kerjasama dengan Indonesia dan dibantu dengan KBRI untuk pendampingi diplomasi .

Terkait hal Mobile Lab BSL3 ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berminat untuk memperbanyak mobil lab BSL 3 ini untuk di Jawa Barat. Pasalnya, fasilitas yang berada didalamnya dapat melakukan pemeriksaan swab test baik dalam keadaan pandemi, dan juga dalam keadaan new normal. "Mobile lab ini, nantinya kalau sudah ada banyak, bisa berkeliling untuk bisa melakukan pengetesan kepada masyarakat," ujar Ridwan Kamil.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

4 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

5 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya