Manulife Indonesia Bayar Klaim Khusus Covid-19 Rp 4,6 Miliar

Reporter

Antara

Rabu, 20 Mei 2020 08:55 WIB

Manulife Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Manulife Indonesia optimistis mampu mempertahankan kinerja keuangan yang positif pada 2020, meskipun industri asuransi jiwa nasional dibayangi dampak negatif dari pandemi Covid-19.

“Kami meyakini dengan pertumbuhan usaha bisa mencatat imbal hasil investasi yang sehat. Sisi keuangan yang solid, dukungan tim agency, distribusi produk yang beragam, bisnis dana pensiun serta manajemen aset yang kuat, menjadi modal perusahaan untuk menghadapi tantangan ke depan,” kata Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.

Ia mengatakan, hingga 8 Mei 2020 Manulife Indonesia telah membayarkan klaim khusus Covid-19 sebesar Rp 4,6 miliar.

Keyakinan perusahaan mampu menghadapi persoalan dalam industri asuransi tercermin dari kinerja keuangan yang baik pada 2019.

Sepanjang 2019, Manulife Indonesia membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 12,7 triliun atau naik 11,4 persen dari 2018, dengan pendapatan bersih investasi 2019 tercatat sebesar Rp 3,1 triliun atau lebih tinggi dibandingkan 2018 yang sebesar Rp 1 triliun.

Sedangkan pembayaran klaim asuransi, nilai tunai penyerahan polis, anuitas, dan manfaat yang dibayarkan pada 2019 sebesar Rp5,8 triliun. Jumlah tersebut sama dengan Rp16 miliar per hari atau Rp664 juta per jam.

Pada akhir 2019 ekuitas Manulife tumbuh sebesar 25 persen menjadi Rp 14,4 triliun, jumlah premi bisnis baru juga meningkat 7 persen dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 3,8 triliun, sedangkan penjualan produk investasi dan aset yang dikelola masing-masing tumbuh 20 persen menjadi Rp 2 triliun dan 9 persen menjadi Rp 72 triliun.

“Kinerja positif pada 2019 menunjukkan keunggulan dari keragaman bisnis Manulife dan selanjutnya tetap mampu melayani nasabah dengan optimal,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat asuransi Maryoso Sumaryono memprediksi pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan premi industri asuransi jiwa hingga akhir 2020 akan bergerak negatif 10-20 persen. Covid-19 membuat orang kehilangan pendapatan sehingga daya beli tak ada.

Meski begitu, ia tetap meyakini asuransi jiwa merupakan pilihan utama masyarakat karena menjadi kebutuhan orang saat ini.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan industri asuransi jiwa pada Maret 2020 terkoreksi 13,8 persen year on year, lebih rendah dari data Desember 2019 yakni minus 0,38 persen.

Sedangkan, rasio solvabilitas (Risk Based Capital/RBC) industri asuransi jiwa masih jauh di atas batas minimal yakni 120 persen.

Data OJK menunjukkan, RBC asuransi jiwa per Maret 2020 sebesar 642,7 persen, lebih rendah dibandingkan posisi Desember 2019 yang sebesar 789 persen.

Di tengah pencapaian kinerja 2019 yang terkoreksi dan terpaan Covid-19, industri asuransi jiwa tetap berkomitmen melayani nasabah sesuai polis mereka.

ANTARA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya