Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia akan kembali meningkat saat industri manufaktur nasional kembali beroperasi.
“Kemenperin optimistis industri manufaktur nasional dapat pulih lebih cepat atau cepat ketika nanti beroperasi secara normal, atau bahkan pada kondisi ’new normal’,” kata Menperin saat menghadiri konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2020.
Harapannya, lanjut Agus Gumiwang, dalam waktu tiga bulan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir, Kemenperin membidik PMI manufaktur Indonesia dapat kembali ke angka 51,9, seperti pada Februari 2020.
“Kami menargetkan PMI tadinya 25,7 pada April 2020 atau berada pada titik terendah, nanti dalam tiga bulan kami akan mendorong dengan berbagai macam strategi dan kebijakan agar kembali pada level 51,9, di mana level tersebut terjadi pada Februari,” ujar Menperin.
Agus mengatakan saat ini adalah momentum yang tepat untuk menggulirkan kebangkitan manufaktur Indonesia. Sebab, selama tiga bulan terakhir atau sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, manufaktur belajar untuk lebih efektif dan efisien.
Selain itu, industri manufaktur dipacu untuk berinovasi, salah satunya dengan memproduksi ventilator, di mana beberapa industri yang menggandeng akademisi berhasil menciptakan ventilator yang sebelumnya belum pernah diproduksi industri di tanah air.
“Sejak zaman penjajahan, tidak ada satu pabrik pun yang memproduksi ventilator. Sekarang, dalam waktu tiga bulan, beberapa kampus yang dikawinkan dengan industri, berhasil menghasilkan ventilator,” ujar Agus.
Menteri ESDM dan Menteri Keuangan Tunda Pembahasan Harga Gas Bumi Tertentu, Apa Sebabnya?
40 hari lalu
Menteri ESDM dan Menteri Keuangan Tunda Pembahasan Harga Gas Bumi Tertentu, Apa Sebabnya?
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk membahas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).