LPEM FEB UI Sarankan Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga

Senin, 18 Mei 2020 12:04 WIB

Wartawan tengah melihat secara daring pemaparan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bid yang masuk untuk Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 44,4 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LPEM FEB UI menghimbau agar Bank Indonesia (BI) tidak buru-buru menurunkan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) dari level 4,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei ini.

Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan suku bunga acuan perlu dipertahankan untuk menjaga ketahanan eksternal di tengah meningkatnya ketidakpastian.

Dari sisi eksternal, LPEM FEB UI mencatat volatilitas global mulai mereda dan membantu perbaikan kondisi pasar keuangan domestik.

"Namun, ketidakpastian yang tinggi masih membayangi karena penyebaran Covid-19 masih terus meningkat di dalam negeri," kata Riefky, Senin 18 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Aliran modal yang stabil dalam beberapa waktu terakhir juga mendorong yield obligasi pemerintah atau SBN turun 22 bps dan 15 bps menjadi 7,86 persen untuk obligasi tenor 10 tahun dan 5,55 persen untuk obligasi bertenor 1 tahun.

Beberapa negara juga telah melonggarkan lockdown sehingga kegiatan ekonomi pun mulai hidup kembali.

Nilai tukar rupiah tercatat mulai menguat ke nominal Rp14.800 per dolar AS didukung oleh penerbitan global bonds sebesar US$4,3 miliar dan adanya perbaikan sentimen terhadap negara berkembang.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal I/2020 tertekan ke angka 2,97 persen (yoy). Mengingat kuartal I/2020 bukanah puncak pandemi, prospek suram ekonomi terlihat semakin jelas ke depannya.

Melemahnya permintaan, gangguan pada global supply chain, dan turunnya harga komoditas akan menekan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020.

Meski demikian, inflasi diproyeksikan masih akan stabil karena melemahnya permintaan menekan dampak dari gangguan suplai yang terjadi.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya