70 Ribu Ton Gula Rafinasi Disebut Hilang, Ini Komentar Kemendag

Minggu, 17 Mei 2020 06:10 WIB

Gula Rafinasi yang dikemas shacet untuk dijual kepada beberapa Hotel dan Kafe dalam rilis di Dittipideksus, Jakarta, 1 November 2017. Penyalahgunaan ini melanggar undang-undang konsumen. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto menjelaskan soal puluhan ribu ton gula rafinasi yang sempat disebut oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) telah menghilang.

Dia pun membantah bahwa gula itu menghilang karena permainan oknum. "Tidak ada," kata dia kepada Tempo melalui pesan singkat, Sabtu 15 Mei 2020.

Adapun pada kesempatan yang berbeda, Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengungkapkan adanya stok 160 ribu ton gula rafinasi untuk industri makanan minuman. Namun Roy menyebutkan gula rafinasi 70 ribu ton itu hilang saat hendak memperoleh pasokan gula. Padahal, kata dia, stok itu akan dialokasikan untuk ritel modern.

Suhanto pun menjelaskan duduk permasalahan dari 160 ribu ton gula rafinasi yang disinggung oleh Aprindo. Awalnya Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengadakan rapat bersama stakeholder pergulaan, termasuk produsen yang mendapatkan penugasan, Aprindo, distributor, serta instansi terkait lain.

"Salah satunya memutuskan pendistribusian sisa gula konsumsi hasil pengolahan produsen rafinasi akan dilakukan melalui ritel modern di bawah Aprindo," tuturnya.

Pada rapat tersebut memang disampaikan oleh Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) bahwa stok gula rafinasi yang tersedia sekitar 160 ribu ton. Namun demikian, kata Suhanto, dalam pelaksanaannya, Kemendag melakukan evaluasi salah satunya terhadap kemampuan penyerapan gula oleh ritel modern dalam waktu cepat.

Dengan kondisi tersebut, Kemendag pun mempertanyakan kemampuan Aprindo menyerap gula rafinasi dalam sebulan. Angka terakhir yang diperoleh, kemampuan dari peritel modern tersebut hanyalah 30 ribu ton per bulan

"Dari hasil evaluasi kami, diperoleh informasi bahwa bahwa ritel modern hanya dapat menyerap gula sekitar 30 ribu ton untuk kebutuhan bulan Mei, dikarenakan keterbatasan repacker atau distributor yang memasok ke ritel-ritel modern," ucapnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, serta 160 ribu ton gula rafinasi itu harus segera didistribusikan kepada konsumen, Kemendag memutuskan untuk tak hanya memasarkan melalui ritel modern. Melainkan dalam pendistribusiannya bekerja sama dengan pedagang pasar dan jaringannya untuk menjual gula sesuai harga eceran tertinggi atau HET.

"Langkah lain adalah meminta AGRI bekerja sama dengan para pengelola dan dinas-dinas seluruh Indonesia melakukan operasi pasar. Dalam pelaksanannya tim kemendag dan satgas pangan akan terlibat untuk melakukan pengawalan terhadap pendistribusian gula," ujarnya.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

4 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

5 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

6 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

10 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

11 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya