Penundaan THR Bisa Pangkas Daya Beli, Tapi Ini Sisi Positifnya

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 16 Mei 2020 09:56 WIB

Ilustarsi uang THR. Dokumentasi Disnaker)

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai penundaan dan pembayaran secara mencicil tunjangan hari raya atau THR di satu sisi dapat mengurangi daya beli masyarakat. Namun di sisi lain, itu merupakan langkah pemerintah untuk membantu perusahaan mengurangi beban cash flow di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Dengan kelonggaran pemerintah ini, mungkin saja, perusahaan masih akan melanjutkan operasinya tanpa harus melakukan pemecatan pekerjanya," kata Josua saat dihubungi, Sabtu, 16 Mei 2020.

Dari sudut pandang tersebut, kata dia, terlihat pemerintah berusaha menekan tingkat pengangguran agar tidak semakin tinggi. Hal itu karena di tengah krisis ini, kondisi keuangan banyak perusahaan cenderung ketat.

Josua melihat pemerintah sedang mencegah penurunan konsumsi masyarakat yang lebih lanjut lagi. Apalagi, pemerintah hanya mengizinkan pengalihan atau angsuran THR, bukan penghapusan. Sehingga, pendapatan masyarakat tidak berkurang secara nominal.

"Meskipun demikian, kepastian dan berlanjutnya kembali aktivitas perekonomian akan sangat mempengaruhi keberlangsungan cash flow perusahaan ke depannya," ujar Josua.

<!--more-->

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai THR tidak banyak berdampak kepada konsumsi yang sudah dipastikan akan menurun. THR kalaupun diberikan tidak akan digunakan sepenuhnya untuk belanja barang-barang sebagaimana dalam kondisi normal.

"Masyarakat akan menahan konsumsinya. Mereka tidak akan membeli baju baru, motor baru, atau membeli peralatan rumah tangga baru," kata Piter.

Sementara di sisi lain, banyak atau hampir semua perusahaan yang saat ini mengalami kesulitan likuiditas karena dibatasinya aktivitas usaha, harus menutup pabrik, toko dan sebagainya. Padahal. mereka tetap harus membayar begitu banyak pengeluaran, termasuk THR.

Meskipun merupakan hak pegawai, dia menilai penundaan atau pemotongan pembayaran THR adalah langkah yang wajar dilakukan oleh perusahaan untuk menyelamatkan perusahaan. "Karyawan hendaknya memaklumi kebijakan ini. Mereka seharusnya tetap bersyukur karena penundaan pembayaran THR akan menyelamatkan perusahaan sekaligus mereka juga. Karena dengan selamatnya perusahaan mereka bisa bertahan tidak terkena PHK," ujar dia.

Berita terkait

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

12 jam lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

6 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

6 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

7 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

8 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

8 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

8 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya