INDEF: RAPBN Tidak Cerminkan Antisipasi Tantangan Ekonomi

Reporter

Editor

Selasa, 26 Agustus 2003 16:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Keputusan Indonesia keluar dari program IMF (International Monetery Fund) menghadapkan pemerintah pada sejumlah tantangan ekonomi. Sebagian besar tantangan itu timbul akibat ketidakmampuan pengelolaan ekonomi saat menjadi pasien IMF. Dan Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2004, tidak terlihat upaya antisipasi tantangan itu.

RAPBN yang diajukan pemerintah sangat konservatif, seperti tahun-tahun sebelumnya, kata ekonom Institute for the Development of Economics and Finance (INDEF), Iman Sugema, saat jumpa pers di Kampus Uverstitas Paramadina Mulya, Jakarta, Sabtu (16/8) siang.

Menurut Iman, ada empat tantangan pasca program IMF. Pertama, masalah pertumbuhan yang berbasis konsumsi. Setidaknya, selama empat tahun terakhir pertumbuhan ekonomi didominasi oleh share pengeluaran konsumsi pemerintah dan swasta. Ini yang menyebabkan tingkat pertumbuhan hanya berkisar di level 3-4 persen.

Kedua, pertumbuhan yang rendah itu juga dimotori semakin lemahnya daya saing ekonomi Indonesia dibandingkan negara lain di kawasan Asia. Menurut Global Kompetitiveness Report, kata Iman, Indonesia yang pada 2001 berada di urutan 25 melorot ke posisi 28 setahun kemudian. Ketiga, masalah pengangguran. Perbaikan indikator makro sampai dengan saat ini belum mampu menyentuh masalah paling krusial dan fundamental dalam perekonomian, yaitu penciptaan lapangan kerja, katanya.

Masalah keempat adalah kemiskinan. Semakin besar jumlah pengangguran akan semakin besar pula jumlah orang miskin. Tahun 2002 lalu, jumlah orang miskin di negeri ini mencapai 38,4 juta, sekitar 18,2 persen dari total penduduk.

Ekonom INDEF lainya, Fadhil Hasan, mengatakan, pemerintah seharusnya mengharapkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan ekspor. Namun, katanya, iklim investasi yang ada saat ini belum memberi ruang gerak yang cukup untuk mewujudkan harapan ini. Adek-TNR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

9 menit lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Profiil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

10 menit lalu

Profiil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

10 menit lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

17 menit lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

18 menit lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

18 menit lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

18 menit lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

21 menit lalu

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

22 menit lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

29 menit lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya