Bappenas Sebut Pengangguran Akibat Corona Mencapai 3,7 Juta Orang

Selasa, 12 Mei 2020 11:53 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan jumlah pengangguran akibat dampak wabah corona telah mencapai 2 hingga 3,7 juta orang. Angka ini lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan yang menghitung jumlah pengangguran akibat pandemi sebesar 1,7 juta orang.

"Dengan begitu, Bappenas memprediksi jumlah penganggur pada 2020 akan bertambah 4,22 juta orang," katanya dalam dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Selasa, 12 Mei 2020.

Dalam APBN 2020, sebelumnya ditargetkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) hanya berkisar 4,8-5 persen. Angka ini lebih rendah dari realisasi TPT pada 2019 yang mencapai 5,28 persen.

Namun, lantaran adanya pandemi, Bappenas melakukan penyesuaian. Berdasarkan Outlook APBN 2020, TPT diperkirakan berada di level 7,8 hingga 8,5 persen. Bertambahnya jumlah pengangguran ini akan membuka potensi munculnya angka kemiskinan baru.

Suharso memprediksi, jumlah penduduk miskin pada 2020 akan bertambah sekitar 2 juta orang. Sedangkan dalam outlook APBN 2020, tingkat kemiskinan diperkirakan berada di rentang 9,2-10,2 persen.

Angka tersebut melampaui realisasi tingkat kemiskinan pada 2019 yang tercatat sebesar 9,22 persen. Padahal semula, tingkat kemiskinan tahun ini ditargetkan bisa ditekan di level 8,5-9 persen.

Suharso berharap tingkat kemiskinan pada 2020 akibat wabah corona tidak mencapai dua digit karena akan berimbas pada 2021 nanti. "Jangan sampai kembali ke 2007. Kalau sampai dua digit, benar-benar pekerjaan yang berat yang akan dihadapi di 2021," katanya.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Konflik Internal Disebut Jadi Penyebab PPP Tak Lolos ke Senayan di Pemilu 2024

45 hari lalu

Konflik Internal Disebut Jadi Penyebab PPP Tak Lolos ke Senayan di Pemilu 2024

Selain PPP, ada sembilan partai lain yang tak lolos parlemen.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

47 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

Iming-iming untuk ASN Pindah ke IKN, Fasilitas Apa Saja yang Diperolehnya?

57 hari lalu

Iming-iming untuk ASN Pindah ke IKN, Fasilitas Apa Saja yang Diperolehnya?

Apa saja fasilitas yang diperoleh bagi ASN yang mau pindah ke IKN Nusantara? Bagaimana dengan rumah dinas dan uang harian selama proses pindah?

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya