Wijaya Karya Klaim Pengerjaan Proyek di Luar Jawa Berjalan Normal

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 7 Mei 2020 05:14 WIB

Pewartafoto tengah mengambil gambar usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Wijaya Karya (WIKA) di Kantor Pusat Wijaya Karya, Jakarta, 17 Maret 2017. RUPS tersebut menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 303,55 miliar atau sebesar 30% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Mahendra Vijaya menyatakan pengerjaan proyek di luar Jawa relatif masih berjalan dengan normal di tengah pandemi Covid-19.

“Beberapa proyek di DKI Jakarta dan Jawa Barat ada yang diminta berhenti sementara karena PSBB [Pembatasan Sosial Berskala Besar]. Tapi di luar Jawa, seperti di Kalimantan dan Sulawesi, proyek-proyek kami masih berjalan,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu, 6 Mei 2020.

Dia menambahkan untuk mengelola likuiditas, perseroan akan lebih berfokus pada pengerjaan proyek-proyek dari kontrak bawaan atau carry over yang masuk kategori arus kas cepat atau short term payment. Selain itu, perseroan melakukan efisiensi di beberapa pos beban usaha.

“Untuk arus kas saat ini kita perlakukan likuiditas secara ketat. Sambil menjaga liquiditas perusahaan, kami terus mengamati perkembangan kondisi lebih lanjut. Proyek multiyears yang progres dan pembayarannya lancar tidak masalah untuk tetap kami kerjakan,” jelasnya.

Mahendra mengklaim sejauh ini belum ada permintaan dari pemberi kerja untuk menunda pembayaran proyek. Dengan demikian, menurutnya, posisi ekses arus kas perseroan secara total hingga saat ini masih positif.

Terkait dampak Covid-19, lanjutnya, perseroan masih terus melakukan kajian melalui financial stress test. Namun, menurutnya, perseroan belum akan melakukan perubahan target kinerja tahun ini secara resmi.

“Memang kalau mengacu pada target awal, kelihatannya sudah tidak mungkin. Tetapi, untuk menetapkan target baru, kami masih menunggu situasi yang lebih jelas. Saat ini masih mengacu pada stress test dulu,” ujarnya.

Dia menjelaskan dari hasil kajian sejauh ini, terdapat tiga skenario dampak Covid-19 bagi perusahaan, yakni dampak ringan, moderat, dan berat. Dalam kondisi ringan, perseroan yakin mampu mencatatkan realisasi kontrak di kisaran 55 persen—60 persen dari target.

Sementara itu, pada kondisi moderat realisasi kontrak diperkirakan mencapai 45 persen—50 persen target awal. Adapun, dalam kondisi terberat, perolehan kontrak diperkirakan hanya akan mencapai 20 persen—25 persen dari target.

Dalam panduan kontrak baru 2020, emiten berkode saham WIKA itu membidik total nilai kontrak baru Rp 65,50 triliun atau naik 59,7 persen terhadap perolehan kontrak tahun lalu.

Berdasarkan pemilik proyek, perseroan mengincar kontrak baru terbesar dari badan usaha milik negara (BUMN) dengan kontribusi 37,35 persen. Kontribusi swasta ditargetkan mencapai 24,92 persen, dan pekerjaan proyek dari pemerintah sekitar 17,82 persen.

Sementara itu, dari sisi laba perseroan menargetkan realisasi laba bersih Rp2,92 triliun pada 2020. Target tersebut atau tumbuh sekitar 11,41 persen terhadap realisasi laba perseroan pada 2019.

Sampai dengan kuartal I 2020, perolehan kontrak baru perseroan baru mencapai Rp 2,48 triliun. Perolehan ini meleset dari target kuartal I 2020 yang ditetapkan sebesar Rp 5,7 triliun.

Hingga bulan ketiga tahun ini, total kontrak dihadapi atau order book perseroan tercatat mencapai sekitar Rp 120,5 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 76 triliun merupakan kontrak carry over untuk produksi pada 2020.

BISNIS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

16 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

22 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya