BI: Inflasi April Tetap Rendah dan Terkendali

Selasa, 5 Mei 2020 09:01 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sepanjang April 2020 tetap rendah dan terkendali. Inflasi IHK April tercatat sebesar 0,08 persen month-to-month (mtm), lebih rendah dari Maret 2020 yang mencapai 0,1 persen mtm.

Secara tahunan, inflasi pun ikut turun dari 2,96 persen year-on-year (yoy) pada Maret 2020, menjadi 2,67 persen pada April 2020. “Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti yang melambat, serta kelompok volatile food dan administered prices yang kembali mencatat deflasi,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangan di Jakarta, Senin, 4 Mei 2020.

Pertama, inflasi inti tercatat melambat. Dari 0,29 persen (mtm) pada Maret 2020 menjadi 0,17 persen (mtm) pada April 2020. Penurunan ini terjadi karena komoditas bawang bombai mengalami deflasi. Meski demikian, komoditas gula pasir dan perhiasan tetap mendorong inflasi karena adanya kenaikan harga.

Kedua, kelompok volatile food kembali mencatat deflasi sebesar 0,09 persen. (mtm), setelah pada Maret 2020 mengalami deflasi sebesar 0,38 persen. (mtm). Deflasi terjadi karena harga cabai merah, daging dan telur ayam ras, serta bawang putih turun akibat permintaan melambat.

Perlambatan permintaan terjadi seiring dengan pandemi Covid-19. Lalu di sisi lain, pasokan dari komoditas ini juga dalam kondisi memadai. Sebaliknya, komoditas bawang merah mendorong inflasi karena harganya yang sedang naik dan pasokan belum meningkat.

Ketiga, kelompok administered prices juga kembali mencatat deflasi sebesar 0,14 persen (mtm), lebih rendah dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,19 persen (mtm). Deflasi terjadi karena harga tarif angkutan udara sedang turun, seiring penurunan permintaan.

Tapi, berbeda dengan perkembangan di tarif angkutan yang turun, komoditas aneka rokok dan Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) justru naik dan mencatat inflasi yang meningkat. Sehingga, secara tahunan, kelompok administered prices tercatat deflasi sebesar 0,09% (yoy), lebih rendah dari bulan Maret 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,16% (yoy).

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya