PSBB Berlaku, Inflasi Bulan April Diperkirakan Turun

Senin, 4 Mei 2020 08:08 WIB

Suasana Pasar Tradisional Kota Gede Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ekonom memperkirakan laju inflasi sepanjang April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya menyusul diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan terjaganya pasokan pangan.

Berdasarkan konsensus Bloomberg, mayoritas ekonom memprediksi tingkat inflasi pada April 2020 secara year-on-year (yoy) di kisaran 2,2 - 2,9 persen. Angka tersebut relatif turun tipis dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,96 persen (year on year / yoy).

Secara rata-rata, para ekonom memprediksi tingkat inflasi pada bulan lalu sebesar 2,68 persen. Adapun prediksi batas bawah inflasi sebesar 1,5 persen, serta estimasi atas berada pada angka 2,93 persen.

Proyeksi ini sejalan dengan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Bank Indonesia sampai dengan pekan keempat April 2020. Dalam survei tersebut ditemukan bahwa harga barang di pasar terkendali dan cukup rendah. Mengacu pada survei tersebut, Bank Indonesia memprediksi inflasi April 2020 sebesar 0,18 persen (month to month / mtm) atau 2,78 pesen (yoy).

Adapun Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April tahun ini meningkat sebesar 0,16 persen mtm, dan inflasi secara yoy sebesar 2,76 persen. Penurunan inflasi ini disebabkan oleh terbatasnya aktivitas sosial sejalan dengan implementasi PSBB di sejumlah wilayah.

Advertising
Advertising

Walhasil, kegiatan perekonomian di seluruh penjuru negeri juga lebih terbatas dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. “Persediaan makanan juga aman, berkat musim panen pada bulan lalu,” kata Andry, Ahad, 3 Mei 2020.

Andry menjelaskan, penyebab inflasi pada bulan lalu adalah pergerakan harga sejumlah komoditas terutama bawang merah, gula, serta emas. Ia pun merevisi perkiraan inflasi 2020 dari 3,25 persen menjadi 2,69 persen menyusul rencana pemerintah untuk mengurangi beberapa harga yang diatur.

Sejumlah barang yang harganya diatur pemerintah termasuk listrik dan bahan bakar, serta biaya transportasi yang lebih rendah, khususnya biaya transportasi udara. "Pemerintah, juga telah memastikan bahwa persediaan makananakan tetap aman sampai akhir tahun. Dengan demikian, tidak ada tekanan signifikan dari inflasi yang didorong oleh biaya,” kata Andry.

Sedangkan perkiraan inflasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi 2019 sebesar 2,59 persen (menggunakan tahun dasar baru 2018) disebabkan oleh kenaikan harga emas. Lonjakan harga komoditas itu karena ketidakpastian yang lebih tinggi di pasar keuangan akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.

Sementara Kepala Ekonom PT Bank Nasional Indonesia Ryan Kiryanto menuturkan pelaksanaan PSBB menjadi penekan inflasi secara tahunan. Namun program yang digulirkan untuk menangkal penyebaran Covid-19 ini juga menyebabkan adanya lonjakan distribusi barang antarkota dan antarprovinsi.

Ryan menilai larangan mudik dan PSBB menyebabkan peningkatan pengiriman barang sehingga mendongkrak inflasi dari jalur transportasi dan logistik. Sektor lain yang mendongkrak inflasi adalah telekomunikasi. “Inflasi dari jalur telekomunikasi ditopang oleh PSBB yang membuat traffic komunikasi virtual melonjak drastis," ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

11 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

14 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

15 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

20 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

8 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

9 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

10 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya