Daya Tahan Industri Furnitur Diprediksi Hanya Sampai Bulan Ini

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 3 Mei 2020 15:16 WIB

Ilustrasi mengecat furnitur. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan (Himki) Abdul Sobur mengatakan perusahaan di industri furnitur rata-rata hanya bisa bertahan 8 minggu dengan pemesanan yang masih ada akibat 90 persen pemesanan dari negara utama tujuan ekspor mebel dan kerajinan bermasalah akibat dampak Covid-19.

"Sementara bagi perusahaan yang asalnya sudah sakit atau cash flow terbatas, seperti UMK tentu akan kurang dari 8 minggu bahkan mereka ada yang hanya bisa bertahan di bawah 4 minggu," katanya kepada Bisnis, Minggu, 3 Mei 2020.

Menurut Sobur, bila dihitung secara rata-rata tersendatnya kegiatan ekspor mulai 7 Maret lalu sebagai minggu pertama, pertengahan Mei ini adalah batas maksimal daya tahan perusahaan yang sehat dan kuat arus kasnya meskipun setiap negara tujuan memiliki perbedaan waktunya menghentikan pemesanannya.

Sobur mengemukakan dengan kondisi tersebut opsi merumahkan pegawainya tentu mau tidak mau harus dilakukan.

Dia pun memprediksi 70 persen atau angka keseluruhan yang akan terkena dampak di industri furnitur dan kerajinan bisa mencapai 280 ribu tenaga kerja baik secara langsung dan tidak langsung.

Sobur mengklaim bahwa jumlah di atas sangat besar karena jenis pekerjaan ada yang dibawa di rumah dengan pola subkontraktor atau kemitraan.

Untuk itu, Himki berharap agar pandemi covid-19 segera berlalu khususnya di negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan Eropa. Negara-negara tersebut menjadi tulang punggung industri agar mereka kembali bisa melakukan order dan menyusun langkah program perbaikan untuk tahun depan.

Menurut Sobur, saat ini order mayoritas negara tujuan ekspor atau sekitar 85 persen telah menerapkan kebijakan penguncian dalam waktu yang tidak sebentar. Bahkan zona Timur Tengah dan Asia, serta Australia termasuk dari negara yang melakukan lockdown lama dan juga merupakan negara yang paling parah terkena Covid -19.

"Setelah Amerika Serikat dan zona Eropa rerata pembeli kami menunda pengiriman karena logistrik dan transportasi tidak ada yang beroperasi. Mereka menunda order baru dan, bahkan ada yang membatalkan ordernya," ujar Sobur.

BISNIS

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Tips Optimalkan Space untuk Rumah Minimalis

12 hari lalu

Tips Optimalkan Space untuk Rumah Minimalis

Kamu juga ingin punya hunian berkonsep minimalis? Simak beberapa tips untuk mengoptimalkan space rumah minimalis menjadi hunian impian.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya