Pandemi Corona, KKP Bagikan 15 Ribu Nasi Ikan per Hari

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 2 Mei 2020 08:36 WIB

Presiden Jokowi (kelima kanan) didampingi Menteri KKP Edhy Prabowo (kiri), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (keenam kanan), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (keempat kanan) dan Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono (kedua kanan) meninjau kapal pengawas perikanan saat melakukan kunjungan kerja di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 8 Januari 2020. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dipimpin oleh Menteri Edhy Prabowo membagi-bagikan 15 ribu bungkus nasi ikan di tengah pandemi Corona atau Covid-19. Nasi diberikan kepada masyarakat dan nelayan di kawasan pelabuhan perikanan selama 20 hari ke depan.

"Per hari, kami sediakan 100 nasi dengan lauk ikan di setiap lokasi,” kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 1 Mei 2020.

Zulficar mengatakan, pembagian nasi ikan ini sudah dilakukan KKP sejak 30 April 2020. Tidak hanya di UPT pelabuhan perikanan di bawah Ditjen Perikanan Tangkap, pembagian nasi bungkus ini juga dilakukan semua unit kerja KKP di seluruh Indonesia.

Sehingga, kata dia, ada 2.200 nasi ikan setiap hari di setiap lokasi pelabuhan perikanan. Namun jumlah ini baru mencakup unit kerja Ditjen Perikanan Tangkap, belum unit kerja dari eselon I lain. “Diperkirakan sehari mencapai 15 ribu nasi ikan," ujarnya.

Zulficar mengatakan, gerakan bagi-bagi nasi ikan ini merupakan inisiatif Edhy Prabowo sebagai bentuk kepedulian di tengah pandemi. Menurut dia, kegiatan ini juga sejalan dengan bulan bakti peduli nelayan yang dilaksanakan di pelabuhan perikanan.

Advertising
Advertising

Ia memastikan tidak ada anggaran negara dalam gerakan ini. Para pegawai bersama mengumpulkan donasi untuk membeli ikan dari pengusaha kecil di kawasan pelabuhan perikanan. "Kami juga akan menggandeng mitra dan relawan,” kata Zulficar.

Adapun sejak Maret lalu, Ditjen Perikanan Tangkap juga telah melaksanakan bulan bakti nelayan melalui bakti sosial, bakti sehat dan bakti usaha nelayan. Pelaksanaannya berupa pembagian alat pelindung diri, hand sanitizer dan vitamin daya tahan tubuh kepada nelayan, penyemprotan disinfektan. Kemudian menyediakan sarana cuci tangan hingga distribusi sembako di 34 provinsi.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

2 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

12 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

2 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

2 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya