BEI: Tiga Perusahaan Tunda IPO karena Pandemi Corona

Sabtu, 25 April 2020 11:15 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia atau BEI mencermati dampak pandemi Covid-19 terhadap realisasi penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di akhir tahun. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan hingga 23 April 2020, masih ada 18 calon emiten yang tercantum dalam antrean pipeline IPO.

“Namun ada tiga perusahaan yang secara eksplisit menyatakan penundaan IPO karena pandemi Covid-19,” ucapnya, Jumat 24 April 2020. “Mereka akan melihat lagi perkembangan ke depan karena proses sudah berjalan.” Total sebanyak 26 perusahaan telah mencatatkan diri sebagai emiten di BEI, sejak awal tahun ini.

Nyoman melanjutkan realisasi perusahaan yang go public di tahun ini diprediksi juga akan menurun dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya. “Hingga akhir tahun, kami tentu mengharapkan semua yang ada di antrean pipeline bisa listing seluruhnya. Tapi, kami realistis dengan jumlah yang ada sekarang, jumlahnya tidak akan sama seperti akhir tahun 2018 atau 2019,” ujarnya.

Pada 2019, BEI mencatat 55 emiten baru, dan pada 2018 sebanyak 57 perusahaan. BEI, kata dia tak hanya mengejar kuantitas perusahaan yang tercatat, namun juga memastikan kualitasnya.

Advertising
Advertising

Perusahaan tersebut telah melalui proses penyaringan atau screening dari otoritas bursa. Terakhir, BEI menyiapkan sistem IPO secara elektronik yang kini tengah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebelum dapat mengimplementasikannya.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan sepanjang periode ramadan, volume dan nilai transaksi IHSG berpotensi lebih rendah dibandingkan periode normal. Hal itu berdasarkan catatan historis periode ramadan tahun-tahun sebelumnya.

“Kami secara optimistis memproyeksikan indeks dapat menuju 4,700, dan pesimisnya berada di sekitar 4.150 – 4.200,” ucapnya. Executive Director Head of Indonesia Research and Strategy JP Morgan, Henry Wibowo berujar kinerja IHSG diproyeksikan akan mulai berangsur pulih di semester II 2020. “Kami perkirakan bisa naik hingga 5.250,” kata Henry.

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

5 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

8 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya