Kepala BKPM Tolak Pemotongan Anggaran Rp 191,2 M oleh Sri Mulyani

Kamis, 23 April 2020 13:11 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai konferensi pers di kantornya di Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menolak pemotongan anggaran Rp 191,2 miliar dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurut Bahlil, pemotongan sebesar itu akan menyebabkan operasional BKPM terganggu dan upaya mencapai target investasi Rp 886 triliun tidak maksimal.

“Karena bayar gaji saja sudah susah, bagaimana kami bisa dapatkan kerja maksimal untuk melakukan asistensi, turun ke lapangan, dan promosi,” kata Bahlil dalam rapat online bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis, 23 April 2020.

Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 ini, BKPM sebenarnya telah membuat simulasi revisi target investasi. Jika Covid-19 sampai Mei, maka realisasi investasi ditargetkan di angka Rp 850 triliun. Jika sampai Juli, maka direvisi jadi Rp 817 triliun. “Nah, mudah-mudahan Covid-19 ini berakhir secepatnya,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 untuk pengalihan anggaran kementerian untuk penanganan Covid-19. Awalnya, anggaran BKPM akan dipotong sebanyak Rp 133,4 miliar, dari total pagu anggaran BKPM yang sebesar Rp 585,4 miliar.

Belakangan, Sri Mulyani menambah jumlah anggaran yang akan dipotong menjadi Rp 191,2 miliar. Tapi, Bahlil menilai angka ini terlalu tinggi. Ia telah mengkaji ulang anggaran BKPM. Hasilnya, hanya Rp 61,5 miliar saja yang bisa dihemat. Sisa Rp 523,9 miliar sama sekali tidak bisa dipotong.

Advertising
Advertising

Adapun Rp 523,9 miliar yang tidak bisa dihemat ini ini terdiri dari 10 item. Rinciannya yaitu operasional kantor Rp 298 miliar; operasional kantor perwakilan BKPM di luar negeri Rp 65,6 miliar; dana dekonsentrasi Rp 13,9 miliar; peningkatan peringkat EODB Rp 15,9 miliar.

Lalu, percepatan realisasi investasi Rp 42,5 miliar; pelayanan penanaman modal Rp 29,7 miliar; promosi terpadu dan terintegrasi serta sarana promosi investasi Rp 24,6 miliar; pengembangan potensi daerah dan kemitraan UMKM Rp 25,3 miliar; penyusunan rencana umum penanaman modal (RUPM) Rp 4 miliar; dan terakhir kualifikasi kelembagaan Rp 4 miliar.

Namun jika pemotongan anggaran Rp 191,2 miliar ini tetap dipotong, maka operasional kantor perwakilan BKPM di luar negeri pun ikut terancam. “Kalau surat (Surat Edaran Menteri Keuangan) ini dipakai, saya pastikan bahwa kantor BKPM di sembilan negara, tidak menutup kemungkinan akan kami pulangkan,” kata Bahlil.

Untuk itulah, Bahlil kemudian bersurat kepada Sri Mulyani pada 17 April 2020. Lewat surat itu, Bahlil mengusulkan anggaran yang dipotong cukup Rp 61 miliar. “Kami sudah surati, agar mohon tidak dipotong Rp 191 miliar,” kata dia di depan anggota komisi.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

13 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya