Arcandra Tahar: Harga Minyak Turun, Harga BBM Tak Berarti Rp 0

Kamis, 23 April 2020 12:58 WIB

Pengemudi ojek online melakukan pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Selasa, 14 April 2020. PT. Pertamina memberikan bantuan cashback 50% kepada ojek darling hingga 12 Juli 2020 demi mereda pandemi virus corona. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan anjloknya harga minyak hingga di posisi minus tidak serta merta sama dengan harga di tingkat retail.

"Apabila harga minyak di AS US$ 0 per barel, apakah harga BBM gasoline di SPBU per galon juga US$ 0? Tentu tidak," ujar dia melalui akun instagram resminya, @arcandra.tahar, Rabu, 23 April 2020.

Di Amerika Serikat, kata Arcandra, berdasarkan data tahun lalu, struktur harga bahan bakar minyak di SPBU per galon ditentukan oleh beberapa komponen. Komponen itu antara lain transportasi dan pemasaran US$ 39 sen, biaya dan keuntungan pengolahan US$ 34 sen, pajak BBM US$ 18 sen, pajak daerah rata-rata US$ 36 sen. Maka, total akan diperoleh angka US$ 1,27 per galon.

Dengan adanya tambahan marjin di SPBU sekitar US$ 10 sen per galon, maka harga jual BBM akan menjadi sebesar US$ 1,37 per galon atau setara US$ 0,36 sen per liter. apabila dirupiahkan, harga jualnya menjadi Rp 5.422 per liter dengan asumsi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.

"Untuk beberapa negara bagian, biaya Transportation & Marketing dan juga State Tax bisa lebih rendah dari angka diatas, di Texas misalnya State Tax hanya US$ 20 sen per gallon," tutur Arcandra. "Inilah kira-kira komposisi pembentuk harga retail SPBU di AS dengan asumsi harga minyak US$ 0."

Penjelasan Arcandra itu berkaitan dengan banyaknya pertanyaan masyarakat mengenai imbas jatuhnya harga minyak di Amerika Serikat dan implikasinya kepada harga retail. Pada Senin lalu, harga minyak WTI jatuh hingga di level minus.

Menurut Arcandra, ada sejumlah faktor yang membuat harga minyak untuk pengantaran bulan Mei menjadi negatif. Faktor pertama adalah penuhnya ruang penyimpanan di negeri Abang Sam, sehingga tidak ada lagi ruang penampungan dari produksi minyak AS yang kini berkisar antara 12-13 juta barel per hari.

Faktor kedua, tutur Arcandra Tahar, ketika transaksi perdagangan akan ditutup untuk pengantaran bulan Mei, hanya sedikit yang melakukan trading. Sehingga, harga terus turun. "Dan harga ini belum tentu mencerminkan harga yang sebenarnya."

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

12 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

13 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

13 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

16 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

16 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya