Berliku, Akhirnya 50.000 Bahan Tes PCR yang Diangkut Garuda Tiba

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Minggu, 19 April 2020 19:25 WIB

Petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan Rapid Test massal Covid-19 dengan skema drive thru di halaman GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Selasa 7 April 2020. Presiden Joko Widodo meminta pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test dipercepat untuk mengetahui jumlah riil pasien positif di Indonesia. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengisahkan upaya pemerintah mendatangkan bahan tes PCR untuk mendeteksi virus Corona dari Korea Selatan. “Kita membutuhkan bahan untuk melakukan tes PCR bagi deteksi Covid-19 agar laboratorium bisa segera bekerja memeriksa warga. Kita bersyukur dalam waktu kurang dari 24 jam kita bisa mendapatkan 50.000 tes PCR hari ini,” ujar Doni dalam keterangan tertulis, Ahad, 19 April 2020.

Bahan tes itu dibutuhkan, terlebih setelah ada perintah dari Presiden Joko Widodo kepada gugus tugas agar bisa dilakukan 10.000 pemeriksaan setiap hari. Saat ini, pemerintah sudah menetapkan 19 laboratorium untuk melakukan pendeteksian Corona di selutuh Indonesia. Namun, semua laboratorium tersebut membutuhkan reagent PCR dan reagent ekstrasi RNA agar bisa melakukan pemeriksaan kepada warga yang diduga terpapar Covid-19.

Menurut Doni, di tengah masa darurat Corona ini tidak mudah untuk mendapatkan reagent PCR dan reagent ekstrasi RNA. Selama ini yang bisa menyediakan kedua bahan itu adalah Cina dan Korea Selatan. Namun produk kedua negara ini juga diincar oleh banyak negara lain. "Perjuangan untuk mendapatkan reagent dari Korsel boleh dikatakan dramatis," tuturnya.

Selain harus bersaing dengan banyak negara, Doni menuturkan membawa bahan kimia ini pun perlu penanganan khusus. Misalnya, suhu udara mesti dijaga minus 20 derajat Celcius dan berat keseluruhan mencapai 500 kilogram.

Karena itu, Doni bersyukur mendapat dukungan Dubes Indonesia untuk Korsel yang langsung menugaskan seorang staf Kedutaan untuk mengawal barang sampai ke Indonesia. Ia pun berterima kasih kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra yang dengan sigap menyediakan kargo untuk menampung barang seberat 500 kilogram, serta Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi yang membantu pengeluaran barang di Bandara Soekarno-Hatta.

Doni berharap, dalam sepekan ke depan akan bisa didapatkan sekitar 495.000 bahan untuk pemeriksaan Covid-19. Dengan jumlah itu maka Indonesia akan bisa memetakan lebih tepat jumlah warga yang terpapar Covid-19 dan di mana mereka berada.

Doni menambahkan, sesuai perintah Jokowi, pemeriksaan pertama dilakukan kepada para dokter dan perawat yang selama ini menangani covid-19 beserta seluruh keluarganya. “Presiden meminta agar para tenaga medis dan keluarganya bisa dipastikan kondisinya. Presiden tidak mau para tenaga medis menjadi korban,” tutur dia. Selanjutnya, pemeriksaan akan difokuskan kepada warga yang pernah berhubungan dengan mereka yang positif Covid-19. Harapannya, dengan hasil pemeriksaan itu penyebaran virus bisa dibatasi.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

9 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

14 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

21 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

23 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya