Corona, YLKI: Momen Tepat Pemerintah untuk Naikkan Cukai Rokok

Jumat, 17 April 2020 04:09 WIB

Petani menutup lembaran tembakau kering di Desa Dampit, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 23 Agustus 2016. Pemerintah belum mengambil kebijakan baru terkait kenaikan cukai rokok atau harga jual eceran. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pemerintah menjadikan momen pandemi virus Corona baru atau Covid-19 untuk menaikkan cukai rokok setinggi mungkin.

Pasalnya, salah satu dampak rokok adalah gangguan saluran pernafasan dan paru-paru. Sementara virus Corona atau Covid-19 menyerang pernafasan dan paru-paru.

Jadi, merokok menjadi salah satu faktor yang membahayakan bagi individu ketika dirinya terkena virus Corona. “Ini menjadi momen menaikkan cukai rokok setinggi mungkin,” kata Tulus, Kamis, 16 April 2020.

Tulus menjelaskan, cukai rokok di Indonesia merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain, yakni 57 persen. Namun, di lapangan cukai tersebut rata-rata baru sekitar 40 persen dari harga jual. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memiliki standar cukai rokok sebesar 75 persen dari harga jual.

Oleh karena itu YLKI meminta Presiden Joko Widodo untuk membuat pernyataan kepada masyarakat agar berhenti merokok sebelum terjadi infeksi Covid-19 kepada perokok itu sendiri dan keluarganya.

Advertising
Advertising

Terlebih perilaku merokok adalah faktor risiko terbesar penyebab penyakit tak menular (PTM) yang merupakan penyebab utama beban penyakit dan kematian di Indonesia. Adapun penyakit tak menular antara lain kanker, stroke, gagal ginjal, diabetes dan hipertensi.

Orang yang memiliki penyakit tidak menular, sangat rentan terinfeksi virus Corona. Tanpa disadari, hubungan PTM dengan perilaku merokok sangat mengkhawatirkan, karena indonesia memiliki prevalensi perokok tertinggi di dunia dengan 63 persen laki-laki dewasa adalah perokok aktif.

Tingginya angka perokok tentu akan memperburuk insiden PTM. Bahkan data Riskesda pada 2018 menunjukkan bahwa penyebab utama kematian di Indonesia adalah kanker, stroke, gagal ginjal, diabetes dan hipertensi.

BISNIS

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

3 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

26 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

29 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya