Alat Tes Virus Corona dari Kementerian Luhut Beroperasi Pekan Ini

Kamis, 16 April 2020 11:23 WIB

Seorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin, 6 April 2020. Alat tersebut nantinya dapat melakukan tes virus corona hingga 1.300 sampel tiap harinya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Alat pendukung laboratorium khusus untuk pengetesan virus corona atau Covid-19 bantuan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) akan mulai beroperasi pekan ini. Alat berbasis
Reverse Transciption-Polimerase Chain Reaction (RT-PCR) itu masing-masing diberikan kepada fakultas kedokteran atau rumah sakit di tujuh universitas di Indonesia.

Ketujuh universitas yang dimaksud adalah Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada. Kemudian, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, dan Universitas Sumatera Utara.

“Kami memberikan bantuan full satu set lab yang terdiri atas mesin ekstraksi RNA automatis, PCR, swab kit, reagen untuk ekstraksi RNA, baik yang manual maupun automatis, dan test kit untuk PCR," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 April 2020.

Luhut mengatakan pemberian bantuan itu dilaksanakan secara bertahap mulai pekan lalu hingga pekan depan. Ia berharap, masing-masing lab akan mampu mengetes 1.000 spesimen dalam sehari.

Adapun alat-alat yang didonasikan untuk lab itu nantinya akan membantu mendukung penelitian terhadap virus-virus penyakit di Indonesia pada masa mendatang. Sehingga, bila nantinya terjadi wabah seperti virus corona, Indonesia sudah siap dengan ruang pengetesan yang lebih mumpuni.

Selain alat untuk lab tes virus corona, Kementerian yang dipimpin Luhut sebelumnya juga memberikan bantuan berupa alat perlindungan diri (APD) kepada tim gugus tugas. Bantuan itu berupa baju pelindung, masker N95, kacamata medis, sarung tangan medis, dan pelindung muka. Jumlah keseluruhannya mencapai lebih dari 1 juta unit.

Luhut mengakui saat ini alat penanganan untuk virus corona masih terbatas. Masalah itu menghambat kecepatan Indonesia dalam memerangi Covid-19, termasuk dalam melakukan tes uji spesimen. Karena itu, ia menyebut persoalan ini akan menjadi perhatian serius pemerintah.

Ke depan pun, langkah penanganan Covid-19 juga akan berpengaruh terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah. “Dalam minggu depan, kita akan mendatangkan reagen ekstraksi RNA secara manual untuk 50 ribu tes dan tambahan 50 ribu test secara gradual untuk reagen ekstraksi RNA secara automatis," katanya. Sehingga dalam waktu dekat, Indonesia akan mengetes 100 ribu spesimen.

"Pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya ekstra agar pandemic Covid19 ini bisa segera diatasi. Jadi masyarakat tidak perlu panik dan stress karena itu justru akan menurunkan imunitas tubuh” ujar Luhut.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

18 menit lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

2 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

18 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

19 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya