Canangkan Bandara Kediri secara Virtual, Ini Harapan Luhut
Reporter
Hari Tri Wasono (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Kamis, 16 April 2020 03:51 WIB
TEMPO.CO, Kediri – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin pencanangan pembangunan Bandara Kediri pada Rabu, 15 April 2020. Namun, prosesi groundbreaking itu dilakukan melalui video conference untuk menjaga physcial distancing dalam situasi pandemi Covid-19.
Pencanangan ditandai dengan penekanan tombol sirene jarak jauh oleh Luhut dari Jakarta. Meski dilakukan secara virtual, prosesi itu bisa disaksikan para menteri dan kepala daerah yang mengikuti dari layar kaca, termasuk melihat secara langsung kondisi pembangunan proyek melalui kamera udara (drone).
Luhut mengatakan rencana pembangunan bandara Internasional di Kediri ini sebenarnya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu bersama Gubernur Jawa Timur dan sejumlah kepala daerah. Rencana itu mulai mengerucut setelah Direksi PT Gudang Garam Tbk. menyampaikan keinginan membuat Bandara Kediri. “Ini adalah kerjasama berserajah karena baru pertama kali disponsori swasta,” kata Luhut.
Luhut berharap pembangunan bandara ini akan membantu konektivitas wilayah Jawa Timur bagian selatan. Dengan jumlah penduduk di propinsi ini mencapai 40 juta orang, keberadaan bandara akan sangat membantu menumbuhkan perekonomian, pariwisata, dan keberangkatan haji.
Adapun skema pembangunan bandara ini, menurut Luhut, dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018, dimana PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) akan melakukan kerjasama operasional dengan PT Angkasa Pura I sebagai pemegang BUBU (badan usaha bandar udara).
<!--more-->
Luhut menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang telah merancang infastruktur besar, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang menyelesaikan pembebasan lahan dengan baik. Menurut Luhut, pemerintahan periode 2014 – 2019 telah menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 3.432 km, jalan tol 947 km, jembatan 40 km, jembatan gantung 134 unit, dan bandara baru sebanyak 10 unit termasuk bandara Internasional Kediri.
Direktur Utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk. untuk proyek bandara telah dilakukan pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu. Bentuknya adalah Build Operate Transfer (Bangun Guna Serah) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi. “Angkasa Pura 1 berkomitmen untuk bersama-sama Gudang Garam melaksanakan operasional Bandara Kediri secara profesional, guna memenuhi semua persyaratan kelayakan layanan sebuah bandara,” kata Faik Fahmi.
Sementara itu Direktur PT Gudang Garam Tbk. Istata Taswin Siddharta mengatakan tujuan dari pembangunan bandara ini adalah meningkatkan konektivitas dan memperbaiki disparitas pembangunan khususnya di Provinsi Jawa Timur bagian Selatan. Tidak hanya konektivitas saja, daerah sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat keekonomian baru dimana ada industri, kuliner, dan pariwisata.
Bandara Kediri ini juga disiapkan melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umroh, hingga memudahkan keberangkatan jamaah haji dari beberapa daerah di wilayah Mataraman. Selain itu juga memudahkan tenaga kerja migran di luar negeri yang berasal dari daerah sekitar untuk melakukan perjalanan.
Secara teknis, bandara ini akan dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter yang dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional. “Kami berharap pembangunan Bandara Kediri ini bisa terlaksana dengan baik dan membawa manfaat bagi kita semua,” kata Istata.
(Hari Tri Wasono)