GAPMMI: Relaksasi Impor Perlu untuk Stok Makanan di Semester Dua

Selasa, 14 April 2020 04:58 WIB

Ilustrasi usaha makanan dan minuman (mamin) di Indonesia.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Subandi berharap pemerintah kembali merelaksasi impor untuk pasokan bahan baku industri makanan dan minuman dalam negeri di tengah pandemi Covid-19.

Keputusan tersebut dinilai harus segera diambil untuk ketersediaan pasokan Ramadan-Lebaran hingga kebutuhan pasokan semester kedua. "Kalau ada pelaku usaha ajukan Persetujuan Impor (PI) jangan dikekang. Ini untuk longgarkan kegiatan usaha. Kalau dikekang, industri tidak jalan," ujar Subandi seperti dilansir Koran Tempo edisi Selasa 14 April 2020.

Sejauh ini, Kementerian Perdagangan baru menghapus sementara larangan terbatas (lartas) bagi komoditas bawang putih dan bawang bombai. Namun, Subandi menilai pelonggaran dua komoditas tersebut belum cukup. Subandi berharap pemerintah tidak lagi terlambat mengambil keputusan impor yang berujung pada kenaikan harga sejumlah kebutuhan seperti saat ini.

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik dan Hubungan Antar Lembaga GAPMMI Rachmat Hidayat mengatakan bahan baku yang digunakan industri hingga Ramadan-Lebaran ini merupakan stok yang disiapkan sejak awal tahun. Meski begitu, Rahmat mengatakan industri sudah harus menyiapkan pasokan semester kedua tepat setelah Lebaran.

"Jadi, pasti akan kekurangan pada semester depan sehingga sudah harus mulai impor, kami mohon agar pemerintah fasilitasi perizinan," kata Rahmat.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan kesulitan bahan baku juga dialami oleh industri kecil dan menengah (IKM) sektor makanan. Hal ini, kata dia, terjadi akibat penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. "Tak hanya kesulitan pasokan bahan baku makanan, harganya pun saat juga meningkat," ujar Gati.

Ia mencatat harga kedelai dari Rp6.700 per kilogram (kg) naik menjadi Rp 8.500. Kebutuhan ini sudah sulit didapatkan di luar Pulau Jawa. Harga gula pasir naik dari Rp12.500 per kg menjadi Rp18.000 per kg, bahkan ada yang mencapai Rp21.000 per kg di Kota Palu. Kenaikan harga juga terjadi pada bahan baku gula rafinasi, dari Rp9.000 per kg menjadi Rp11.000 per kg.

<!--more-->

Selain itu, Gati melanjutkan, harga buah-buahan meningkat sekitar 20 persen. Kemudian, bahan baku susu segar naik dari Rp6.500 per liter menjadi sampai Rp8.500 per liter. Harga jahe merah turut naik dari Rp35.000 per kg menjadi Rp70.000 per kg dan harga bawang putih dari Rp35.000 per kg menjadi Rp55.000 per kg.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok saat ini umumnya relatif stabil dibanding bulan lalu. Untuk ketersediaan gula dan bawang putih, Suhanto mengatakan pemerintah sedang mendorong penambahan pasokan melalui impor serta penugasan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.

"Namun masih ada yang mengalami kenaikan terhadap harga bulan sebelumnya yaitu gula pasir, bawang merah, serta cabe rawit merah," ujar Suhanto.

Pemerintah sebelumnya sudah berjanji akan mengurangi lartas impor untuk produk pangan strategis yang dibutuhkan industri manufaktur seperti garam industri, gula, tepung, jagung, daging, dan kentang. Namun, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Mahmud mengatakan pemerintah masih terus menggodok kebijakan tersebut.

"Sedang diproses semua. Nanti, akan diterbitkan Kementerian Keuangan," ujar Musdalifah.

Berita terkait

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

9 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

10 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

11 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

13 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

3 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya