Harga Emas Melambung, Sebaiknya Ditahan atau Dijual?

Minggu, 12 April 2020 14:09 WIB

Emas batangan 99% di toko emas Jalan Ahmad Yani, Bandung, Rabu (10/6). Emas batangan harganya kini di kisaran Rp 310.000/gram dan menjadi pilihan investasi yang aman. Foto: TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Emas belakangan menjadi komoditas yang harganya terus melambung belakangan ini. Berdasarkan laman resmi Pegadaian, untuk bobot 1 gram, harga emas cetakan Antam sudah mencapai harga Rp 961.000 dan cetakan UBS dipatok Rp 956.000.

Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan emas memang kerap kali melambung dalam situasi yang tidak menentu, salah satunya seperti yang terjadi saat ini ketika pandemi virus Corona. Pasalnya, dalam kondisi seperti ini, tutur dia, orang-orang biasanya lari ke emas sebagai safe heaven atau komoditas penyelamat aset.

"Investor melepas saham karena kondisinya agak buram, mereka juga melepas properti yang tidak likuid, maupun dolar yang tidak stabil, mereka lari ke emas sebagai salah satu sarana," ujar Eko kepada Tempo, Ahad, 12 April 2020.

Namun demikian, Eko menyarankan masyarakat yang berinvestasi di emas itu memakai strategi, yaitu melepas emas ketika harganya sudah cukup naik. Sebab, kinerja emas cenderung situasional lantaran mereka tidak punya basis layaknya perusahaan. Pada perusahaan, nilai saham bisa naik tergantung kepada kinerjanya.

Pada emas, lantaran adalah produk tambang, tutur Eko, kenaikan harganya bergantung kepada kelangkaan, serta pasokan dan permintaan. "Sekarang demandnya tinggi karena orang mau cari selamat," kata dia. Karena itu, ia mengatakan kondisi yang situasional harus disikapi dengan situasional pula.

Menurut Eko, saat yang tepat untuk melepas emas adalah ketika kenaikan nilainya sudah melebihi 20 persen dari nilai awal investasi. Sebelum melebihi batas nilai itu, sebaiknya emas ditahan terlebih dahulu.

"Tahan saja untuk jaga-jaga, untuk safe heaven dan dana cadangan. Saran saya begitu sudah dapat 20 persen setelah itu cari produk lain," ujar Eko. Kiat tersebut berlaku untuk investasi jangka panjang."Jadi bukan untuk makan hari ini. Ini untuk uang jangka panjang yang tidak terpakai."

Setelah dilepas, Eko mengatakan emas bisa dipindahkan ke komoditas yang saat ini harganya turun, namun dalam kondisi normal nilainya bisa menanjak lagi, misalnya pada saham atau reksadana saham. Sebabnya, apabila kondisi sudah normal kembali nilai emas pun akan kembali melandai dan tidak setinggi dua produk investasi tersebut.

Sementara, untuk mereka yang belum memiliki emas, Eko menyarankan agar untuk sementara tidak masuk dulu ke investasi emas yang sekarang harganya tinggi. Alih-alih, ia menyarankan untuk menanam duit di produk saham. "Karena pertumbuhan harga emas tidak akan setinggi saham nantinya."

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

13 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

13 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

16 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

19 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

20 jam lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya