Penjualan di Kedaisayur Naik 100 Persen, Komoditas yang Laris?

Reporter

Antara

Minggu, 12 April 2020 05:30 WIB

Startup kedaisayur memberikan pemaparan dalam acara Startup Pilihan Tempo 2019 di Jakarta, Minggu, 3 November 2019. Tiga kategori yang diperebutkan dalam ajang ini adalah Best Social Impact, Best Newcomer dan People's Choice. TEMPO/Genta Shadra

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu aplikasi e-commerce yang menjual hasil pertanian secara daring, Kedaisayur, mengalami peningkatan penjualan terhadap konsumen mencapai lebih dari 100 persen, terutama selama pandemi Covid-19 merebak di Indonesia.

Meski tidak ingin menyebutkan rinciannya, Direktur Utama Kedaisayur Adrian Hernanto menyebutkan selama terjadinya pandemi, terjadi perubahan pola konsumen B2C dari sebelumnya didominasi oleh hotel, restoran, kafe dan katering, saat ini penjualan justru melonjak pada konsumen rumahan atau individu.

"Konsumen seperti hotel, resto, kafe dan katering sedikit mengalami penurunan. Walaupun mengalami penurunan pada market tersebut, di sisi lain permintaan konsumen rumahan atau individu cukup melonjak," kata Adrian kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Adrian menjelaskan bahwa e-commerce yang diprakarsainya ini mengalami peningkatan penjualan yang cukup signifikan, baik dari segi "traffic social media" hingga jumlah unduhan aplikasi Kedaisayur di playstore.

Ada pun selama pandemi Covid-19 ini, komoditas seperti bawang bombai dan jahe selalu habis dibeli konsumen. Produk lainnya yang juga memiliki permintaan tinggi, yakni bawang, cabai, tomat, dan buncis.

Namun demikian, Kedaisayur berupaya selalu memasok barang lebih banyak dari kondisi normal.

Sementara itu, Direktur Operasional Kedaisayur Ahmad Supriyadi menjelaskan dalam meningkatkan layanan terhadap konsumen, terutama saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan bekerja dari rumah (WFH), perusahaan selalu menganalisis permintaan konsumen sehingga penambahan stok barang lebih valid.

"Kesigapan dari tim operasional dalam memberikan layanan dan penanganan produk juga kami tingkatkan sehingga dapat memberikan layanan terbaik dan memuaskan," kata Ahmad.

Sejak didirikan pada 2018, Kedaisayur telah bermitra dengan petani di sejumlah wilayah, antara lain Cipanas, Brebes, Kediri dan Blitar.

ANTARA

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

14 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya