Indef Sarankan RI Tiru Transparansi Data AS dalam Tangani Corona

Kamis, 9 April 2020 21:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Amerika Serikat, Eisha Magfiruha, menyarankan pemerintah Indonesia meniru langkah pemerintah Negeri Abang Sam dalam menangani pandemi virus Corona atau Covid-19. Ia mengatakan hal yang paling penting untuk disoroti ialah keterbukaan data.

"Di Amerika Serikat, tidak ada data yang ditutup-tutupi oleh pemerintah setempat. Sehingga, publik tahu bahwa penyebaran virus corona ini serius dan mengancam jiwa," ujar Eisha dalam diskusi virtual, Kamis, 9 April 2020.

Eisha menerangkan, saat ini Amerika Serikat memiliki jumlah pasien positif corona tertinggi di dunia dengan jumlah kasus 396.223 orang per 7 April 2020. Dari kasus tersebut, jumlah pasien meninggal tercatat sebesar 12.722 jiwa.

Menurut dia, tingginya jumlah kasus ini terjadi lantaran pemerintah secara gencar melakukan tes masif bagi jutaan penduduknya. Per hari, kata Eisha, Amerika Serikat bisa melakukan tes virus corona mencapai 100 ribu spesimen.

Meski pertumbuhan kasus positif corona di Amerika tampak sangat tinggi, Eisha mengatakan case fatality rate atau kematiannya hanya 2,9 persen. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kematian di Indonesia yang mencapai 8 persen.

Rendahnya tingkat kematian di Amerika Serikat, ujar Eisha, juga dipengaruhi oleh adanya keterbukaan informasi dari pemerintah. Sebab, dengan demikian, sejumlah pihak berwenang di Amerika Serikat menjadi agresif dalam menekan persebaran virus corona.

Sehingga, kata dia, pemerintah juga dapat melakukan intervensi kebijakan yang lebih cepat dan efektif yang bisa diterima masyarakat. Selain itu, pemerintah Amerika Serikat selalu melibatkan ilmuwan dalam mengambil setiap keputusan.

Dengan begitu, kebijakan-kebijakan untuk menangani virus Corona yang diputuskan Presiden Donald Trump berdasarkan pada analisis yang dilakukan oleh pakar. "Kemudian, Trump juga telah membentuk anggota khusus task force yang anggotanya bisa mempengaruhi presiden untuk merespons situasi dengan cepat," ujarnya.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

37 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

49 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya