PLN Jabar Antisipasi Lonjakan Listrik Selama Puasa
Reporter
Editor
Jumat, 29 Agustus 2008 19:47 WIB
TEMPO Interaktif, BANDUNG:Perusahaan Listrik Negrara (PLN) Distribusi Jawa Barat dan Banten kini sedang menyiapkan Standard Operating Procedure (SOP) mengantisipasi terjadinya lonjakan pemakaian listrik selama bulan Ramadhan. Dari pengalaman sebelumnya, biasanya puasa selalu ada lonjakan, kata General Manager PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten A Budiman Bachrulhayat di Bandung, Jumat (29/8). Besar pemakaian selama puasa, menurut Budiman, selalu naik sekitar 3 5 persen dari beban puncak. Ini karena mayoritas penduduk Jawa Barat dan Banten muslim sehingga banyak yang berpuasa, katanya. Prosedur standar yang kini sedang dibahas, diantaranya pemulihan secepat mungkin jika terjadi gangguan. Terutama, waktu berbuka puasa dan sahur. Karena lonjakan memang terjadi di jam-jam itu, katanya. Menurut Budiman, lonjakan yang paling besar terjadi pada kelas rumah tangga dan berlangsung hingga hari raya Idul Fitri. Pada hari raya, pemakaian di kelas industri akan menurun, tapi di rumah tangga pasti naik. Itu sudah hukum alam, ujarnya. Meski begitu, Budiman berharap, bulan puasa menjadi momentum bagi pelanggan untuk menghemat penggunaan listrik. Puasa menjadi ajang mengendalikan diri, termasuk saat menggunakan listrik, katanya. Sejak krisis energi Mei lalu, kata Budiman, upaya penghematan di wilayah Jawa Barat Banten belum berhasil mencapai target. Sebagai contoh, tren beban puncak siang hari pada bulan Juli lalu baru bisa direalisasikan 4.933 MegaWatt. Padahal PLN menargetkan pada angka 4.564 Megawatt. Rana Akbari Fitriawan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.