Pembatasan Sosial Berskala Besar Berlaku di Jakarta, Ini Artinya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 7 April 2020 16:35 WIB

Kiri: Foto udara gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut polusi di kawasan Jakarta, Jumat, 6 September 2019. Langit biru terlihat di atas kawasan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 2 April 2020. Polusi udara Jakarta turun setelah pemerintah menerapkan kerja di rumah untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto dan Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menyetujui proposal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar. Aturan inipun akan segera berlaku di DKI Jakarta.

Apa saja sebenarnya ketentuan yang meliputi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar? Berikut perinciannya berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 9/2020 tentang Penetapan PSBB:

A. Peliburan Sekolah

1) Proses belajar di sekolah dihentikan, diganti belajar dirumah dengan media yang efektif.

2) Dikecualikan bagi lembaga pendidikan, pelatihan, penelitian yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.

Advertising
Advertising

B. Peliburan Tempat Kerja

1) Pembatasan bekerja di tempat kerja diganti dengan bekerja di rumah/tempat tinggal.

2) Dikecualikan bagi TNI Polri, kebutuhan pangan, BBM, pelayanan kesehatan, perekonomian, keuangan, komunikasi, industri, ekspor-impor, distribusi, logistik, dan kebutuhan dasar lainnya.

3) Kecuali TNI Polri, kantor lain harus bekerja dengan jumlah minimum karyawan.

C. Pembatasan Kegiatan Keagamaan

1) Kegiatan keagamaan dilaksanakan di rumah dan dihadiri oleh keluarga terbatas dengan jaga jarak.

2) Semua tempat ibadah harus ditutup untuk umum.

3) Dikecualikan dengan Pedoman pada peraturan UU & fatwa/pandangan lembaga keagamaan yang diakui pemerintah.

4) Pemakaman orang meninggal bukan karena COVID-19 maksimal dihadiri oleh 20 orang.

<!--more-->

D. Pembatasan kegiatan di tempat/fasilitas umum

1) Dilaksanakan dengan pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak orang.

2) Dikecualikan untuk :

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko atau tempat penjualan obat dan peralatan medis, kebutuhan pangan dan pokok, barang penting, BBM, gas dan energi.

b) Fasilitas pelayanan kesehatan.

c) Fasilitas umum untuk kebutuhan dasar penduduk termasuk kegiatan olahraga.

E. Kegiatan Sosial Budaya

Dilaksanakan dengan bentuk pelarangan kerumunan orang dan berpedoman pada pandangan lembaga adat resmi yang diakui pemerintah dan peraturan undang-undang.

F. Pembatasan Moda Transportasi

Dikecualikan bagi :

1) Transportasi umum/pribadi dengan pembatasan jumlah dan jarak antarpenumpang.

2) Transportasi untuk barang penting dan esensial.

3) Tansportasi layanan kebakaran, hukum, ketertiban, dan darurat.

4) Stasiun, bandara, pelabuhan untuk pergerakan kargo, bantuan dan evakuasi, dan organisasi operasional tetap berjalan

G. Pembatasan kegiatan lainnya khusus aspek pertahanan keamanan

1) Dilaksanakan dengan pembatasan kerumunan orang.

2) Dikecualikan bagi kegiatan operasi militer/kepolisian dalam rangka (Polri) :

a) Operasi terpusat dan kewilayahan.

b) Kegiatan mendukung Gugus Tugas COVID-19.

c) Kegiatan rutin kepolisian.

BISNIS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

1 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

6 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya