Cadangan Devisa Jeblok ke Level Terendah Sejak Mei 2019

Selasa, 7 April 2020 12:31 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2020 anjlok hingga US$ 9,4 miliar menjadi US$ 121,0 miliar. Artinya nilai cadangan devisa saat ini merupakan posisi terendah sejak Mei 2019.

Cadangan devisa ini jatuh dari posisi akhir Februari 2020 sebesar US$ 130,4 miliar. Padahal pada Januari 2020, Indonesia membukukan cadangan devisa sebesar US$ 131,7 miliar, tertinggi sejak Januari 2018.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko menuturkan penurunan cadangan devisa pada Maret 2020 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah kondisi extraordinary karena kepanikan di pasar keuangan global dipicu pandemi virus Corona secara cepat dan meluas ke seluruh dunia.

"Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," ungkap Onny dalam rilis, Selasa, 7 April 2020.

Kepanikan pasar keuangan global sebelumnya telah mendorong aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketiga bulan Maret 2020. Bank Indonesia di masa mendatang akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Advertising
Advertising

Kurs rupiah hari ini menyentuh posisi Rp 16.410 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jisdor. Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp 16.410 per dolar AS, menguat 146 poin atau 0,88 persen dari posisi Rp 16.556 pada Senin kemarin, 6 April 2020.

Sebelum berbalik melemah pada Selasa pagi, kurs rupiah terpantau sempat memperpanjang penguatannya ke kisaran level Rp 16.300 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di level Rp 16.385 -16.415 per dolar AS.

Kendati demikian, nilai mata uang rupiah berpeluang mengalami penguatan dalam beberapa waktu ke depan setelah mengalami tren buruk akibat pandemi virus corona, seperti dilansir dari Bloomberg. Meski nilai tukar rupiah telah merosot 15 persen tahun ini sebagai dampak dari aksi jual yang dilakukan investor, sejumlah indikator memperlihatkan outlook positif bagi nilai tukar rupiah.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

56 menit lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya