Jabar-Banten Paling Rentan Covid-19, Begini Kekhawatiran IDI

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 3 April 2020 18:28 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) bersama Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih (kanan) saat pertemuan di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, Rabu, 30 September 2019. Kunjungan ini dalam rangka bersilaturahmi dan berkoordinasi terkait program kerja. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih meminta pemerintah segera meningkatkan kapasitas layanan kesehatan dan memutus mata rantai penularan corona atau Covid-19. Jika keduanya tidak dilakukan dengan cepat, Daeng khawatir jumlah pasien bakal melampaui kapasitas yang bisa ditampung rumah sakit dan tenaga medis, seperti di Italia dan Jerman.

“Sekarang ini belum terlambat,” kata Daeng dalam press briefing bersama Katadata di Jakarta, Jumat, 3 April 2020. Hingga hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 tercatat sudah mencapai 1.986 kasus, 181 meninggal, dan 134 sembuh.

Permintaan ini disampaikan Daeng menanggapi hasil riset terbaru dari Katadata Insight Center. Dalam risetnya, Katadata menyebut ada dua daerah yang paling rentan terkena Covid-19, sekaligus memiliki layanan kesehatan yang tidak memadai, yakni Jawa Barat dan Banten.

DKI Jakarta memang masih menjadi daerah paling rentan dibandingkan keduanya. Namun, Jakarta memiliki layanan kesehatan yang paling memadai dibandingkan seluruh daerah di Indonesia. Ada juga daerah yang sebenarnya tidak rentan, tapi dihadapkan dengan layanan kesehatan yang tidak memadai. Daerah tersebut adalah Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah, hingga Nusa Tenggara Timur.

Menurut Daeng, hasil riset ini bisa menjadi bahan analisis untuk melahirkan respons kebijakan bagi pemerintah daerah. Di daerah seperti Jakarta, aspek yang harus diturunkan adalah tingkat kerentanannya. Sementara di daerah seperti Sulawesi Barat dan Kalimantan Tengah, kapasitas layanan kesehatannya lah yang harus ditingkatkan. “Dua-duanya harus segera dilakukan,” kata

Advertising
Advertising

Menurut dia, pemerintah pusat harus segera menerbitkan regulasi yang jelas bagi pemerintah daerah, dalam rangka peningkatan kapasitas layanan kesehatan ini. Salah satunya untuk penggunaan anggaran. Sebab, kata dia, masih ada daerah yang 80 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka tergantung pada APBN.

Sementara untuk menekan tingkat kerentanan penularan Corona, Daeng meminta pemerintah lebih tegas lagi dalam menerapkan pembatasan sosial. Menurut dia, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini tidak bisa hanya diserahkan pada kesadaran warga saja. Pembatasan sosial harus diawasi ketat oleh aparat keamanan hingga pejabat di tingkat RT dan RW.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya